Manado (ANTARA) - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nustar terus meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat Terdepan, Terluar dan Terpencil (3T) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"BPR Nustar (Nusa Utara) memiliki kantor cabang utama di Kota Manado, dan di Kabupaten Kepulauan Sitaro," kata Dirut BPR Nustar Eduard Dauhan di Manado, Kamis.
Dia mengatakan pihaknya menyasar masyarakat di kabupaten kepulauan Sulut selain Sitaro juga Sangihe dan Talaud, yang merupakan tiga kabupaten masuk kategori 3T dan berbatasan langsung dengan Filipina.
"Selain menyasar profit, juga ikut ambil bagian dalam mengedukasi masyarakat, baik inklusi maupun literasi keuangan," katanya.
Meskipun di wilayah 3T, katanya, masyarakat harus paham dan masuk dalam dunia jasa keuangan, karena akan memberikan manfaat dan keuantungan tersendiri.
BPR Nustar, katanya, lebih kepada sekmen sektor perdagangan, pertanian, perkebunan dan perikanan.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut Slamet Wibowo mengatakan pihaknya bersinergi dengan semua jasa keuangan di Sulut dalam melakukan sosialisasi inklusi dan literasi keuangan Sulut.
Ia menjelaskan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mengajak semua pihak untuk terlibat dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Itu penting dilakukan, katanya, karena indeks literasi dan inklusi keuangan di Indonesia relatif masih rendah.
Dia mengatakan berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan OJK yang dilaksanakan pada tahun 2016, literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 29,7 persen sedangkan inklusi keuangan sebesar 67,8 persen.
Lembaga jasa keuangan dan pemangku kepentingan lainnya dalam pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia sebagaimana Pasal 2 dan Pasal 11 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi Konsumen dan/atau Masyarakat POJK Literasi dan Inklusi Keuangan.
"BPR Nustar (Nusa Utara) memiliki kantor cabang utama di Kota Manado, dan di Kabupaten Kepulauan Sitaro," kata Dirut BPR Nustar Eduard Dauhan di Manado, Kamis.
Dia mengatakan pihaknya menyasar masyarakat di kabupaten kepulauan Sulut selain Sitaro juga Sangihe dan Talaud, yang merupakan tiga kabupaten masuk kategori 3T dan berbatasan langsung dengan Filipina.
"Selain menyasar profit, juga ikut ambil bagian dalam mengedukasi masyarakat, baik inklusi maupun literasi keuangan," katanya.
Meskipun di wilayah 3T, katanya, masyarakat harus paham dan masuk dalam dunia jasa keuangan, karena akan memberikan manfaat dan keuantungan tersendiri.
BPR Nustar, katanya, lebih kepada sekmen sektor perdagangan, pertanian, perkebunan dan perikanan.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut Slamet Wibowo mengatakan pihaknya bersinergi dengan semua jasa keuangan di Sulut dalam melakukan sosialisasi inklusi dan literasi keuangan Sulut.
Ia menjelaskan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mengajak semua pihak untuk terlibat dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Itu penting dilakukan, katanya, karena indeks literasi dan inklusi keuangan di Indonesia relatif masih rendah.
Dia mengatakan berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan OJK yang dilaksanakan pada tahun 2016, literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 29,7 persen sedangkan inklusi keuangan sebesar 67,8 persen.
Lembaga jasa keuangan dan pemangku kepentingan lainnya dalam pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia sebagaimana Pasal 2 dan Pasal 11 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi Konsumen dan/atau Masyarakat POJK Literasi dan Inklusi Keuangan.