Manado (ANTARA) - Otoritas jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara terus menjalin kebersamaan dengan perbankan guna menuju industri jasa keuangan yang berdaya saing.

"Hubungan yang baik akan terus dijalin, dan kali ini kebersamaan itu terlihat dalam acara halal bi halal yang dihadiri oleh pimpinan bank dan jasa keuangan lainnya di Sulut," kata Kepala OJK Sulutgomalut Slamet Wibowo di Manado, Rabu.

Slamet mengatakan untuk meningkatkan inovasi, efisiensi, daya saing dan penerapan good corporate governance ada beberapa hal yang harus dilakukan OJK, yaitu melihat kembali kebijakan penilaian bobot risiko yang timbul dari interaksi keuangan di antara perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam suatu konglomerasi keuangan serta mempercepat proses pelaksanaan berbagai bentuk perizinan dan fit and proper pengurus lembaga jasa keuangan.

Dengan pengaturan dan perizinan yang lebih sederhana, cepat, dan terintegrasi, OJK harapkan pelaku usaha jasa keuangan dapat lebih berperan dalam mendorong kegiatan ekonomi produktif.

Perekonomian Indonesia khususnya Sulut pada tahun ini diperkirakan masih akan diwarnai beberapa tantangan, sehingga sektor jasa keuangan diharapkan mampu menjadi pilar penopang dan roda penggerak bangunan ekonomi nasional untuk tetap tumbuh lebih baik.

"Kita harus tetap fokus untuk dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi nasional yang optimal," jelasnya.

OJK akan fokus mendorong pemanfaatan sektor jasa keuangan untuk pembiayaan-pembiayaan yang memerlukan sumber dana jangka panjang dan mendorong korporasi menjadi lokomotif perekonomian nasional.

Apalagi, katanya, jika seluruh potensi sektor jasa keuangan dapat ikut diintegrasikan sehingga menghasilkan sinergi yang besar untuk mendukung upaya pencapaian pertumbuhan yang lebih baik kedepannya.

Acara Halal bi halal OJK Sulutgomalut diikuti oleh seluruh pimpinan perbankan baik bank umum, BPR maupun jasa keuangan lainnya.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw/Jerusalem Mendalora
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024