Minahasa Tenggara, Sulut (ANTARA) - Seorang bocah berinisial ID (6 tahun) warga Desa Silian Utara, Kecamatan Silian Raya, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulut  meninggal akibat terjangkit  virus rabies dari gigitan anjing.
"Memang benar ada temuan warga yang meninggal akibat rabies. Anak berusia enam tahun di Kecamatan Silian Raya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mitra Helni Ratuliu di Ratahan, Rabu.
Menurut Helni, sebelum meninggal korban sempat dilarikan ke Puskemas setempat untuk mendapat perawatan.
Namun karena sudah dalam kondisi sudah cukup parah, sehingga dirujuk ke RSUD Noongan Langowan. 
Sayangnya,  saat akan dirujuk ke RSUP RD Kandou Malalayang Manado,  nyawa korban tak tertolong, karena kondisinya sudah masuk dalam stadium akut. 
"Jadi korban mendapat gigitan kemungkinan sudah dalam selang waktu beberapa minggu sebelumnya. Apalagi korban sama sekali tak memberitahukan keluarga. Sehingga keluarga korban juga tak mengetahui dan tak melapor ke puskesmas pada saat usai digigit," ujarnya. 
Saat ini, kata Helni pihaknya sudah melakukan vaksinasi terhadap orang yang terkontak dengan korban. 
"Mulai dari keluarga korban hingga petugas yang menangani korban beberapa saat sebelum korban meninggal di vaksin. Sebagai antisipasi penyebaran virus ini bagi mereka yang terkontak langsung dengan korban langsung," jelasnya. 
Kepala Puskesmas Kecamatan Silian Raya  Mobilani Sandag, mengatakan nyawa korban sudah tak tertolong akibat sudah dalam kondisi akut.
"Dari pengakuan orang tua korban bahwa korban sama sekali tak memberitahu kalau dirinya digigit anjing. Bahkan pihak keluarga mengetahui korban sudah terinfeksi rabies melalui gejala. Dan pada saat itu korban saat ditanyai langsung mengaku bahwa sempat digigit anjing," jelasnya. 
Camat Silian Raya Hersi Tuuk, mengungkapkan pemerintah kecamatan langsung berkoordinasi dengan dinas terkait langsung melalukan pencegahan penyebaran virus rabies.
"Setelah adanya temuan warga meninggal karena rabies, kami lakukan pencegahan penyebaran. Terutama melakukan vaksin terhadap orang sekitar korban dan juga hewan-hewan yang berpotensi rabies," tandasnya.

Pewarta : Arthur Ignasius Karinda
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024