Manado (ANTARA) - Khatib shalat Idul Fitri 1440 Hijriah di Masjid Raya Ahmad Yani, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) H Irwan Musa, SH mengatakan, Idul Fitri adalah momentum tepat mempererat tali persaudaraan antarsesama manusia.

"Hindarilah kesalahpahaman, buanglah sifat permusuhan dan perpecahan sehingga tercipta kerukunan dan perdamaian harmonis," katanya pada khutbah shalat id di Manado, Rabu.

Ia mengemukakan bahwa hubungan harmonis tersebut diharapkan terjalin antarsesama umat Muslim, dengan umat beragama lainnya serta pemerintah.

"Mari kita bekerja sama menyukseskan pembangunan nasional yang bertujuan membangun masyarakat adil makmur dan ini penting," katanya.

"Tanpa persatuan, kerukunan dan kedamaian maka cita-cita pembangunan hanya akan menjadi impian belaka," tambahnya.

Idul Fitri, lanjut dia, bermakna kembali kepada kepribadian manusia yang manusiawi sesuai fitrahnya, yakni  mewujudkan sifat ketuhanan yang ada dalam diri manusia seperti pengasih dan penyayang dan pemaaf.

"Buanglah sifat-sifat berbuat curang, menghasut, iri dengki, buanglah sifat buas, rakus, serakah, dendam dan egois," katanya.

Saat lahir, kata dia, manusia memiliki akidah lurus, hanya hanya saja dapat berubah karena faktor lingkungan yang mempengaruhi termasuk sifat manusia yang mudah berbuat salah dan khilaf.

"Datangnya Ramadhan di dalamnya perintah berpuasa bertujuan membuat manusia menjadi taqwa kepada Allah SWT, mengembalikan kita ke fitrahnya yaitu berikrar dan berjanji setia kepada Allah dan mengimplementasikan nilai taqwa ke dalam kehidupan sehari-hari," demikian  Irwan Musa.
 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024