Manado (ANTARA) - Sebanyak 12 pejabat di lingkungan Pemerintah kota (Pemkot) mengikuti job fit untuk jabatan struktural eselon dua, di daerah tersebut, selama sepekan.
"Job fit ini dilakukan untuk melihat dan menilai kesesuaian seorang pejabat, apakah masih cocok memegang jabatan di tempat itu atau perlu ada penyegaran ," kata Anggota Panitia Seleksi Dr. Tommy Sumakul, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan, seleksi dilakukan sejak pekan lalu sampai Selasa, dimana para pejabat itu melalui berbabagai tes oleh Pansel yang diketuai Sekdakota dan beranggotakan akademisi, birokrat hingga tokoh agama guna memastikan kemampuan fisik maupun kejiwaan calon pejabat.
Tommy mengatakan, nantinya hasil job fit yang dilakukan itu akan memastikan apakah yang bersangkutan masih pantas memegang satu jabatan atau pindah.
"Intinya jika memang setelah job fit, dan hasilnya yang bersangkutan masih cocok berada di satu tempat atau sudah tak cocok, Pansel akan memberikan rekomendasi kepada wali kota untuk membuat penyegaran atau mempertahankan posisi yang ada," katanya.
Dia mengatakan, yang paling penting adalah bagaimana melihat seorang pejabat apakah masih bisa mengatur instansi yang dipimpinnya dengan benar atau tidak.
Para pejabat yang ikut dalam job fit itu, kata Tommy diantaranya Kepala Dinas Pariwisata Lenda Pelealu, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Hendrik Warokka, Kepala BPPRD Harke Tulenan, staf ahli Hanny Waworuntu, serta pejabat lainnya.
"Siapa yang akan duduk menjabat nantinya itu tentu akan melalui tahapan job fit, sehingga nanti bisa melakukan tugasnya dengan benar, sebagai kepala perangkat daerah, " katanya.
"Job fit ini dilakukan untuk melihat dan menilai kesesuaian seorang pejabat, apakah masih cocok memegang jabatan di tempat itu atau perlu ada penyegaran ," kata Anggota Panitia Seleksi Dr. Tommy Sumakul, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan, seleksi dilakukan sejak pekan lalu sampai Selasa, dimana para pejabat itu melalui berbabagai tes oleh Pansel yang diketuai Sekdakota dan beranggotakan akademisi, birokrat hingga tokoh agama guna memastikan kemampuan fisik maupun kejiwaan calon pejabat.
Tommy mengatakan, nantinya hasil job fit yang dilakukan itu akan memastikan apakah yang bersangkutan masih pantas memegang satu jabatan atau pindah.
"Intinya jika memang setelah job fit, dan hasilnya yang bersangkutan masih cocok berada di satu tempat atau sudah tak cocok, Pansel akan memberikan rekomendasi kepada wali kota untuk membuat penyegaran atau mempertahankan posisi yang ada," katanya.
Dia mengatakan, yang paling penting adalah bagaimana melihat seorang pejabat apakah masih bisa mengatur instansi yang dipimpinnya dengan benar atau tidak.
Para pejabat yang ikut dalam job fit itu, kata Tommy diantaranya Kepala Dinas Pariwisata Lenda Pelealu, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Hendrik Warokka, Kepala BPPRD Harke Tulenan, staf ahli Hanny Waworuntu, serta pejabat lainnya.
"Siapa yang akan duduk menjabat nantinya itu tentu akan melalui tahapan job fit, sehingga nanti bisa melakukan tugasnya dengan benar, sebagai kepala perangkat daerah, " katanya.