Manado (ANTARA) - Festival Seni dan Budaya ke-2 Kaum Bapak Katolik (KBK) Keuskupan Manado yang dilaksanakan dalam rangka HUT ke-30 KBK Keuskupan Manado akan berlangsung pada 23-26 Mei 2019 di Paroki Roh Kudus Tomohon, sebagai wujud keikutsertaan kaum bapak guna mengangkat kearifan lokal.
"Kearifan lokal, dengan memperlombakan berbagai jenis seni dan budaya yang sudah ada dan berkembang di tengah masyarakat khususnya Umat Katolik," kata Ketua Umum KBK Keuskupan Manado, Drs Edwin Kindangen MSi di Manado, Senin.
Edwin mengatakan, musik kolintang yang merupakan musik tradisional Sulut, merupakan salah satu yang akan mulai diperlombakan dalam festival seni budaya ini.
Begitu juga tarian perlambang kebahagian suami isteri yang dikemas dalam jenis lomba Tari Pasutri dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi salah satu seni budaya lokal yang banyak diminati masyarakat, karena itu terus dikembangkan dengan mengikutsertakan lomba ini dalam setiap agenda kegiatan KBK.
Jenis seni budaya lain, yakni Vocal Grup. Mulai dipertandingkan pada pertemuan raya KBK di Mangaran,Kabupaten Kepulauan Talaud, tiga tahun silam, jenis seni ini semakin diminati kaum bapak, terbukti sekitar tiga puluh Paroki di Keuskupan Manado telah mendaftarkan ikut serta.
Sementara paduan suara sejenis atau koor, tetap menjadi andalan setiap kali pelaksanaan lomba KBK. Dan festival seni budaya tahun ini, akan dilombakan jenis Big Choir atau koor besar dengan peserta 40-70 orang dan Small Choir atau koor kecil 20-39 orang.
Selain seni budaya, juga diperlombakan lomba catur, sebagai salah satu olahraga mencerdaskan yang banyak diminati bapak-bapak dan masyarakat umum.
Ketua Panitia Pelaksana Prof Dr Philoteus Tuerah mengatakan perlombaan akan dipusatkan di Kompleks Gereja Kerahiman Ilahi Tomohon, dimulai dengan registrasi peserta pada 23 Mei untuk kemudian ditempatkan di penginapan, sementara jadwal pelaksanaan lomba akan dimulai pada hari Jumat (24/5) sore hingga Sabtu malam, sedangkan pada Minggu (26/5) selain misa seluruh peserta, juga perlombaan memperebutkan juara umum dengan perlombaan oleh masing-masing juara atau Grand Final Gold Champion.
"Kearifan lokal, dengan memperlombakan berbagai jenis seni dan budaya yang sudah ada dan berkembang di tengah masyarakat khususnya Umat Katolik," kata Ketua Umum KBK Keuskupan Manado, Drs Edwin Kindangen MSi di Manado, Senin.
Edwin mengatakan, musik kolintang yang merupakan musik tradisional Sulut, merupakan salah satu yang akan mulai diperlombakan dalam festival seni budaya ini.
Begitu juga tarian perlambang kebahagian suami isteri yang dikemas dalam jenis lomba Tari Pasutri dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi salah satu seni budaya lokal yang banyak diminati masyarakat, karena itu terus dikembangkan dengan mengikutsertakan lomba ini dalam setiap agenda kegiatan KBK.
Jenis seni budaya lain, yakni Vocal Grup. Mulai dipertandingkan pada pertemuan raya KBK di Mangaran,Kabupaten Kepulauan Talaud, tiga tahun silam, jenis seni ini semakin diminati kaum bapak, terbukti sekitar tiga puluh Paroki di Keuskupan Manado telah mendaftarkan ikut serta.
Sementara paduan suara sejenis atau koor, tetap menjadi andalan setiap kali pelaksanaan lomba KBK. Dan festival seni budaya tahun ini, akan dilombakan jenis Big Choir atau koor besar dengan peserta 40-70 orang dan Small Choir atau koor kecil 20-39 orang.
Selain seni budaya, juga diperlombakan lomba catur, sebagai salah satu olahraga mencerdaskan yang banyak diminati bapak-bapak dan masyarakat umum.
Ketua Panitia Pelaksana Prof Dr Philoteus Tuerah mengatakan perlombaan akan dipusatkan di Kompleks Gereja Kerahiman Ilahi Tomohon, dimulai dengan registrasi peserta pada 23 Mei untuk kemudian ditempatkan di penginapan, sementara jadwal pelaksanaan lomba akan dimulai pada hari Jumat (24/5) sore hingga Sabtu malam, sedangkan pada Minggu (26/5) selain misa seluruh peserta, juga perlombaan memperebutkan juara umum dengan perlombaan oleh masing-masing juara atau Grand Final Gold Champion.