Manado (ANTARA) - Pemain sayap Arsenal, Henrikh Mkhitaryan, terancam absen saat Arsenal menghadapi Chelsea di partai final Liga Europa karena alasan hubungan politik antara Azerbaijan dan Armenia yang tak kunjung membaik.
Partai final akan digelar di Stadion Olimpiade Baku, Azerbaijan, pada 29 Mei mendatang, dan hubungan buruk Azerbaijan dan negara asal Mkhitaryan, Armenia, bukan tidak mungkin akan kembali merugikan Arsenal.
Pada Oktober 2018 lalu, Mkhitaryan tak ikut rombongan yang melawat ke markas FK Qarabag dalam laga penyisihan grup Liga Europa karena Arsenal memutuskan tak mengurus izin kunjungan bagi sang pemain ke pemerintah Azerbaijan.
Arsenal mengakui bahwa absennya Mkhitaryan dari laga tersebut sebagai keputusan mereka.
"Ia tidak bisa pergi ke sana. Tugas saya berkaitan dengan sepak bola," kata sang pelatih Unai Emery kala itu, dilansir Daily Mail.
"Saya menghormati setiap orang, setiap budaya, setiap negara. Namun saya tidak selalu tahu situasi di tiap negara," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, pada 2015, kala masih membela Borussia Dortmund, Mkhitaryan juga tak ikut rombongan tim yang melawat ke markas Gabala FC di Gebele, Azerbaijan, meski telah dijamin oleh UEFA visa kunjungan bakal terbit.
Di sisi lain, jika Arsenal nekat tetap membawa Mkhitaryan ke Baku pada final nanti, bukan tidak mungkin itu menjadi keputusan berisiko.
Mkhitaryan bisa saja terancam keselamatannya secara serius, mengingat ia merupakan salah satu sosok terkenal di Armenia sedangkan hubungan Azerbaijan dan negaranya sangat-sangat buruk.
Azerbaijan dan Armenia tidak memiliki hubungan diplomatis sejak terlibat dalam Perang Nagorno-Karabakh yang baru berakhir pada 1994 silam.
Partai final akan digelar di Stadion Olimpiade Baku, Azerbaijan, pada 29 Mei mendatang, dan hubungan buruk Azerbaijan dan negara asal Mkhitaryan, Armenia, bukan tidak mungkin akan kembali merugikan Arsenal.
Pada Oktober 2018 lalu, Mkhitaryan tak ikut rombongan yang melawat ke markas FK Qarabag dalam laga penyisihan grup Liga Europa karena Arsenal memutuskan tak mengurus izin kunjungan bagi sang pemain ke pemerintah Azerbaijan.
Arsenal mengakui bahwa absennya Mkhitaryan dari laga tersebut sebagai keputusan mereka.
"Ia tidak bisa pergi ke sana. Tugas saya berkaitan dengan sepak bola," kata sang pelatih Unai Emery kala itu, dilansir Daily Mail.
"Saya menghormati setiap orang, setiap budaya, setiap negara. Namun saya tidak selalu tahu situasi di tiap negara," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, pada 2015, kala masih membela Borussia Dortmund, Mkhitaryan juga tak ikut rombongan tim yang melawat ke markas Gabala FC di Gebele, Azerbaijan, meski telah dijamin oleh UEFA visa kunjungan bakal terbit.
Di sisi lain, jika Arsenal nekat tetap membawa Mkhitaryan ke Baku pada final nanti, bukan tidak mungkin itu menjadi keputusan berisiko.
Mkhitaryan bisa saja terancam keselamatannya secara serius, mengingat ia merupakan salah satu sosok terkenal di Armenia sedangkan hubungan Azerbaijan dan negaranya sangat-sangat buruk.
Azerbaijan dan Armenia tidak memiliki hubungan diplomatis sejak terlibat dalam Perang Nagorno-Karabakh yang baru berakhir pada 1994 silam.