Jakarta (ANTARA) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk atau Bank BJB mencatatkan pertumbuhan positif untuk sektor kredit mikro dan hal ini terlihat dari naiknya penyaluran kredit mikro sebesar 11,1 persen atau mencapai sebesar Rp5,5 triliun.

"Komitmen bank BJB sebagai agen pembangunan terus meningkat. Dalam perannya selaku bank pembangunan, bank bjb terus mendukung program-program pemerintah termasuk mendorong pembiayaan UMKM," kata Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang melaksanakan tugas Direktur Utama Bank BJB Agus Mulyana, di Jakarta, Jumat

Ditemui seusai mengumumkan kinerja keuangan Perseroan Triwulan I 2019, Agus mengatakan sebagaimana diketahui perekonomian di Provinsi Jawa Barat ditopang salah satunya oleh meningkatnya sektor UMKM.

Dia mengatakan peningkatan pertumbuhan kredit di sektor UMKM berhasil dilakukan melalui beberapa strategi yaitu diantaranya program One Village One Company (OVOC) dengan memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Termasuk meningkatkan akses perbankan di masyarakat pedesaan melalui layanan Laku Pandai, program kemitraan dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat, memperkuat sinergi melalui kerjasama dengan BPR dan Lembaga Keuangan Mikro serta program-program lainnya yang dapat mendorong pertumbuhan sektor UMKM.

Menurut Agus, secara keseluruhan, total kredit yang berhasil disalurkan bank bjb tercatat Rp75,8 triliun dan berhasil tumbuh sebesar 6,2 persen, di mana kualitas kredit terjaga dengan baik dengan rasio kredit bermasalah (NPL) pada di level 1,68 persen ebih baik dibandingkan rasio NPL rata-rata industri perbankan yang sebesar 2,59 persen.

Selain sektor UMKM, Bank BJB juga mendukung pembangunan ekonomi di daerah maupun nasional melalui pembiayaan kepada sektor infrastruktur yang sejalan dengan target pemerintah untuk memprioritaskan dua sektor tersebut.

Bank BJB juga memprioritaskan proyek-proyek berskala nasional seperti pembangunan jalan tol, proyek pembangunan pelabuhan baru, proyek penyediaan air minum dan proyek pembangunan bendungan serta jaringan irigasi yang berada di wilayah Jawa Barat dan Banten.

Untuk mengakselerasi hal tersebut, kata dia, Bank BJB berkolaborasi dengan BUMD-BUMD lain di wilayah Jawa Barat dan Banten agar program-program Pemerintah dapat segera direalisasikan.

"Dari sisi penghimpunan dana, kami berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp90,2 triliun yang didorong dari pertumbuhan tabungan sebesar 8,8 persen," kata dia.

"Sehingga rasio CASA naik dari 46,3 persen menjadi sebesar 48,8 persen. Pada triwulan I 2019 ini bank BJB mencatatkan laba bersih sebesar Rp 421 miliar dengan total aset sebesar Rp117,7 triliun," lanjutnya.

Lebih lanjut Agus mengungkapkan bahwa Bank BJB bertekad untuk selalu meningkatkan dan mempertahankan kinerja perseroan serta selalu siap untuk memberikan layanan terbaik bagi nasabah dan turut membangun perekonomian daerah.

 

Pewarta : Ajat Sudrajat
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024