Bali (ANTARA) - PT Telkomsel Area Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan (Pamasuka) mengajak jurnalis di daerah tersebut untuk sama-sama mempromosikan lokasi wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali, Indonesia.

Manager Corporate Communication Telkomsel Area Pamasuka, Rina Dwi Novianti mengatakan Telkomsel sebagai provider  ikut bersama pemerintah Indonesia dalam membangun bangsa lewat telekomunikasi, akan ikut ambil bagian juga dalam mendukung sektor pariwisata.

"Sehingga, media gathering tahun 2019 ini, melibatkan 70an media baik cetak, elektronik maupun online datang ke Bali, untuk ikut mempromosikan wisata GWK dan lainnya lewat tulisan teman-teman media," kata Rina di Bali, Kamis.

Rina mengatakan sesuai dengan program pemerintah pusat, mendorong sektor pariwisata yang dinilai lebih cepat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Peserta dari Manado dalam Media gathering Telkomsel Pamasuka di Bali tahun 2019. (1)
"Telkomsel juga hadir untuk mendukung program tersebut, baik pariwisata maupun budaya yang kaya akan keberagaman," jelasnya.

Corporate Communication Telkomsel Area Pamasuka, Hasrina Ali mengatakan nama Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana Bali pastinya sudah tidak asing lagi.

Taman budaya megah yang sering disingkat sebagai GWK ini menjadi salah satu ikon pariwisata baru di Pulau Dewata. GWK berlokasi di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Taman budaya yang berlokasi di sebelah selatan Bali ini punya banyak fakta unik.

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana memiliki ikon utama berupa patung Dewa Wisnu yang sedang mengendarai tunggangannya, yaitu Garuda. 

Patung GWK Bali ini dibuat sebagai simbol penyelamatan lingkungan dan dunia. Hal tersebut dikarenakan lantaran dalam kepercayaan Hindu yang dianut oleh mayoritas masyarakat di Bali, Dewa Wisnu adalah Dewa Pemelihara Alam Semesta. 

Selain itu, Garuda melambangkan kebebasan dan pengabdian yang tanpa pamrih.

Media Gathering Telkomsel 2019 diikuti oleh 70an media di Area Pamasuka yang berlangsung di Bali mulai tanggal 4-6 April 2019.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024