Manado (ANTARA) - Dirjen pengelolaan Sampah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Komisi VII DPR RI, menggelar acara "lets have fun and beat plastic pollution".
"Acara tersebut dijadwalkan pada 27 Maret 2019, pukul 08.00 Wita, di pantai Megamas Manado, dan akan menghadiskan penyanyi lokal, bassgilano" kata Anggota Komisi VII DPR RI, Bara Hasibuan Walewangko, di Manado.
Bara mengatakan, tujuan pelaksanaan acara tersebut adalah untuk mengurangi sampah plastik yang makin banyak berserakan di sepanjang pantai Manado.
"Kampanye anti sampah nanti pada 27 Maret, diharapkan bisa membuat masyarakat makin sadar dengan membersihkan pantai dari sampai plastik," katanya.
Acara tersebut katanya, dilatarbelakangi oleh kondisi kota, dimana setiap kali berada di Manado dan berolahraga di sepanjang boulevard, selalu menyaksikan pemandangan yang tidak mengenakan matanya, yakni sampah plastik yang berserakan di pantai.
Dia mengatakan, akibat hal tersebut Manado sampai dijuluki sebagai kota paling kotor di Indonesia sehingga menyusahkan dan mempermalukan warga Manado.
Karena itulah, maka menurut dokter lulusan Harvard University itu, mengajak Kementerian LHK terutama Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3, menggelar acara tersebut untuk membersihkan pantai dari sampah plasti.
"Tujuan utamanya juga untuk membuat masyaralat sadar akang pentingnya menjaga kebersihan pantai dari sampah plastik yang merusak lingkungan," katanya.***
"Acara tersebut dijadwalkan pada 27 Maret 2019, pukul 08.00 Wita, di pantai Megamas Manado, dan akan menghadiskan penyanyi lokal, bassgilano" kata Anggota Komisi VII DPR RI, Bara Hasibuan Walewangko, di Manado.
Bara mengatakan, tujuan pelaksanaan acara tersebut adalah untuk mengurangi sampah plastik yang makin banyak berserakan di sepanjang pantai Manado.
"Kampanye anti sampah nanti pada 27 Maret, diharapkan bisa membuat masyarakat makin sadar dengan membersihkan pantai dari sampai plastik," katanya.
Acara tersebut katanya, dilatarbelakangi oleh kondisi kota, dimana setiap kali berada di Manado dan berolahraga di sepanjang boulevard, selalu menyaksikan pemandangan yang tidak mengenakan matanya, yakni sampah plastik yang berserakan di pantai.
Dia mengatakan, akibat hal tersebut Manado sampai dijuluki sebagai kota paling kotor di Indonesia sehingga menyusahkan dan mempermalukan warga Manado.
Karena itulah, maka menurut dokter lulusan Harvard University itu, mengajak Kementerian LHK terutama Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3, menggelar acara tersebut untuk membersihkan pantai dari sampah plasti.
"Tujuan utamanya juga untuk membuat masyaralat sadar akang pentingnya menjaga kebersihan pantai dari sampah plastik yang merusak lingkungan," katanya.***