Manado, (Antaranews Sulut) - Seorang pengusaha muda bernama Alfonsius Sutedja (37) melaporkan oknum kepala dinas PUPR Manado, RM, ke Polresta Manado, dengan laporan menganiayanya, Kamis. 

"Saya ditinju di wajah tiga kali, dua kali di pipi kanan dan satu kali di samping mata kiri, sampai kacamata pecah dan luka bagian dalam mulut saya," kata Alfonsius, di Manado, Jumat. 

Dia mengatakan, hal tersebut bermula saat dirinya bersama sang ayah, pada Kamis siang, mendatangi kantor dinas PUPR Manado, untuk mempertanyakan haknya sebagai kontraktor yang sudah melaksanakan pekerjaan pemeliharaan TKB Manado, yang merupakan proyek penunjukan langsung (PL) pada 2018. 

Dia menjelaskan sudah menanyakan hal tersebut melalui pesan singkat pada menjelang akhir Desember 2018 sampai 31 Desember, namun tidak mendapatkan jawaban memuaskan malah ditolak sehingga membuatnya merasa dirugikan. 

"Sebab dana untuk melaksanakan proyek itu, cukup besar bukan hanya puluhan ribu, tetapi ratusan juta," katanya. 

Tapi, ketika tiba di kantor dinas PUPR dia mengatakan sudah menyampaikan hal tersebut, kepada salah satu ajudan sang kepala dinas, dia kemudian menunggu di luar, tak lama kemudian sang kepala dinas keluar. 

"Namun bukannya mendapatkan jawaban baik, saya malah dikatai bangsat dan kena tinju tiga kali di wajah, peristiwa itu disaksikan salah seorang THL, Pol PP dan juga ayah saya yang datang bersama saya," katanya. 

Dia mengatakan sangat kecewa, karena tidak menyangka akan menerima perlakuan buruk dari seorang kepala dinas PUPR, sehingga melaporkannya ke polisi. 

Kapolresta Manado Kombes Pol. Benny Bawensel, mengatakan pihaknya memang menerima laporan mengenai hal tersebut di SPKT Polresta Manado. 

Sementara Kadis PUPR Manado, Royke Mamahit, yang dikonfirmasi mengenai laporan penganiayaan tersebut, mengatakan sudah menyampaikan klarifikasi perihal tersebut di Polresta Manado. 

"Saya sudah menyampaikan semua klarifikasi di Polresta Manado silahkan media menanyakan hal tersebut di aparat yang berwenang," katanya. *** 
 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B

Copyright © ANTARA 2024