Manado, 1/2 (Antaranews Sulut) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) terus meningkatkan capacity building pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerah tersebut untuk "go digital".
"Hal ini dilakukan, karena mengingat perkembangan pesat era digital dewasa ini yang telah masuk ke segala lini kehidupan masyarakat, khususnya dunia usaha," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo di Manado, Jumat.
Dia mengatakan menjadi satu keniscayaan bahwa saat ini, mau tidak mau, suka tidak suka UMKM sudah berada di era Ekonomi dan Keuangan Digital, atau yang sering dengar dengan istilah revolusi industri keempat.
Dia menjelaskan revolusi industri pertama ditandai dengan lahirnya mesin uap, kapal-kapal layar digantikan oleh kapal uap yang mampu mengangkut barang dengan kapasitas yang lebih besar dan lebih cepat.
Ia menjelaskan revolusi Industri kedua terjadi dengan munculnya elektrifikasi dan produksi massal, dan revolusi industri ketiga ditandai dengan munculnya teknologi internet.
Sedangkan revolusi industri keempat adalah fase dimana hampir semua sendi kehidupan telah tersentuh oleh layanan digital.
Bank Indonesia juga berupaya untuk meningkatkan porsi Ekonomi dan Keuangan Digital terhadap Produk Domestik Bruto.
Salah satu inisiatif yang dilakukan Bank Indonesia adalah memperluas program on-boarding Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan platform e-commerce.
Bank Indonesia dalam hal ini telah melakukan uji coba untuk mengedukasi sejumlah UMKM Binaan Bank Indonesia agar dapat melakukan transaksi jual beli melalui platform e-commerce secara berkelanjutan.
Ke depannya, diharapkan UMKM baik dari sektor formal maupun informal, hingga pedagang kaki lima, dapat menjual produknya melalui platform e-commerce dan melakukan transaksi secara non-tunai.
"Tentu saja menjadi harapan kita bersama akan lahirnya UMKM-UMKM Indonesia yang mampu mengekspor produknya hingga ke mancanegara, khususnya melalui platform e-commerce," jelasnya.
Kegiatan ini dengan tujuan peningkatan awareness dan literasi UMKM terhadap penggunaan teknologi di era digital yang pada akhirnya akan melahirkan UMKM yang on boarding kepada digital platform, digital payment, dan digital financing.
Kegiatan ini diikuti oleh Wubi dan UMKM lainnya sekitar 200an peserta.***1***
"Hal ini dilakukan, karena mengingat perkembangan pesat era digital dewasa ini yang telah masuk ke segala lini kehidupan masyarakat, khususnya dunia usaha," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo di Manado, Jumat.
Dia mengatakan menjadi satu keniscayaan bahwa saat ini, mau tidak mau, suka tidak suka UMKM sudah berada di era Ekonomi dan Keuangan Digital, atau yang sering dengar dengan istilah revolusi industri keempat.
Dia menjelaskan revolusi industri pertama ditandai dengan lahirnya mesin uap, kapal-kapal layar digantikan oleh kapal uap yang mampu mengangkut barang dengan kapasitas yang lebih besar dan lebih cepat.
Ia menjelaskan revolusi Industri kedua terjadi dengan munculnya elektrifikasi dan produksi massal, dan revolusi industri ketiga ditandai dengan munculnya teknologi internet.
Sedangkan revolusi industri keempat adalah fase dimana hampir semua sendi kehidupan telah tersentuh oleh layanan digital.
Bank Indonesia juga berupaya untuk meningkatkan porsi Ekonomi dan Keuangan Digital terhadap Produk Domestik Bruto.
Salah satu inisiatif yang dilakukan Bank Indonesia adalah memperluas program on-boarding Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan platform e-commerce.
Bank Indonesia dalam hal ini telah melakukan uji coba untuk mengedukasi sejumlah UMKM Binaan Bank Indonesia agar dapat melakukan transaksi jual beli melalui platform e-commerce secara berkelanjutan.
Ke depannya, diharapkan UMKM baik dari sektor formal maupun informal, hingga pedagang kaki lima, dapat menjual produknya melalui platform e-commerce dan melakukan transaksi secara non-tunai.
"Tentu saja menjadi harapan kita bersama akan lahirnya UMKM-UMKM Indonesia yang mampu mengekspor produknya hingga ke mancanegara, khususnya melalui platform e-commerce," jelasnya.
Kegiatan ini dengan tujuan peningkatan awareness dan literasi UMKM terhadap penggunaan teknologi di era digital yang pada akhirnya akan melahirkan UMKM yang on boarding kepada digital platform, digital payment, dan digital financing.
Kegiatan ini diikuti oleh Wubi dan UMKM lainnya sekitar 200an peserta.***1***