Manado, (Antaranews Sulut) - Politeknik Negeri Manado mempresentasikan hasil penelitian sampah plastik diolah menjadi paving stone dan bahan bakar minyak, kepada pemerintah kota. 

"Para peneliti melakukan penelitian karena merasa prihatin dengan banyaknya sampah plastik yang susah terurai di Kota Manado," kata Wali Kota Manado, Vicky Lumentut, di Manado.

Dia mengatakan, keprihatinan itu membuat para peneliti dai politeknik melakukan penelitian dan percobaan, dan hasilnya, dari sampah-sampah plastik tersebut, jadilah paving stone sampai bahan bakar minyak. 

Menurutnya, saat mempresentasikan hasil penelitian mereka, politeknik berharap hal tersebut bisa bermanfaat bagi seluruh masyarakat Manado, bukan hanya untuk mengurangi sampah juga bisa melestarikan lingkungan. 

Menurutnya, secara rinci, para peneliti mengatakan, untuk sekian banyak sampah plastik bisa menghasilkan berapa banyak paving stone, demikian juga dengan bahan bakar minyak. 

Wali kota Vicky mengatakan, itu adalah hal yang sangat positif karena artinya itu bisa membuat sampah-sampah pasti bisa dimanfaatkan, dan tidak terbuang percuma, terutama tidak akan merusak alam. 

"Sebab kita tahu bersama sampah plastik itu tidak bisa terurai dalam waktu singkat, minimal perlu 100 tahun untuk menguraikannya sehingga akan merusak lingkungan, maka hasil penelitian itu diharapkan bisa menjadi solusi bagi masalah tersebut di daerah kita," katanya. 

Dia juga berharap kiranya hasil penelitian pengolahan sampah plastik BBM akan bermanfaat bagi masyarakat untuk menekan pengeluaran untuk BBM. ***

 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B

Copyright © ANTARA 2024