Manado, (Antaranews Sulut) - Pemerintah provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) mengintensifkan sosialisasi dan penyuluhan pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD, sampai ke rumah-rumah ibadah.
Sosialisasi dilakukan di gereja, masjid hingga pertemuan-pertemuan kerohanian yang dihadiri banyak orang, untuk mengingatkan masyarakat akan bahayanya penyakit DBD, serta mengimbau masyarakat melakukan tindakan pencegahan bersama, seperti di GMIM Tesalonika, Mapanget CBA, Minggu siang.
"Seperti saudara-saudara ketahui dari berbagai media, baik cetak, dalam jaringan, maupun elektronik, kasus DBD di Sulawesi Utara sedang tinggi dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa," kata Komisi Kesehatan GMIM Tesalonika Mapanget, Asmita Wullur-Baganu, SST, dalam sosialisasi pada ibadah Minggu pagi di gereja tersebut.
Asmita yang juga staf di Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Utara, mengatakan, untuk mencegah tertularnya penyakit DBD, masyarakat diajak melakukan gerakan 3M plus.
"Mari kita lakukan gerakan ini, mulai dari menguras, menyikat dan membersihkan tempat-tempat penampungan air minimal sekali seminggu, kemudian, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang tempat yang bisa menjadi lokasi perkembangbiakan nyamuk," katanya.
Dia mengatakan, selain itu masyarakat juga diajak untuk melakukan hal lainya seperti menggunakan lotion anti nyamuk, memakai kelambu saya tidur serta menggunakan anti nyamuk baik bakar atau elektronik.
"Yang juga penting untuk dilakukan masyarakat, adalah menjaga kesehatan, dengan melakukan olahraga minimal 30 menit sehari, makan buah dan sayuran serta memeriksakan kesehatan minimal enam bulan sekali," katanya.
Dengan berbagai langkah tersebut, dia mengatakan pemerintah berharap bisa menekan korban akibat serang DBD yang virusnya dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. ***
Sosialisasi dilakukan di gereja, masjid hingga pertemuan-pertemuan kerohanian yang dihadiri banyak orang, untuk mengingatkan masyarakat akan bahayanya penyakit DBD, serta mengimbau masyarakat melakukan tindakan pencegahan bersama, seperti di GMIM Tesalonika, Mapanget CBA, Minggu siang.
"Seperti saudara-saudara ketahui dari berbagai media, baik cetak, dalam jaringan, maupun elektronik, kasus DBD di Sulawesi Utara sedang tinggi dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa," kata Komisi Kesehatan GMIM Tesalonika Mapanget, Asmita Wullur-Baganu, SST, dalam sosialisasi pada ibadah Minggu pagi di gereja tersebut.
Asmita yang juga staf di Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Utara, mengatakan, untuk mencegah tertularnya penyakit DBD, masyarakat diajak melakukan gerakan 3M plus.
"Mari kita lakukan gerakan ini, mulai dari menguras, menyikat dan membersihkan tempat-tempat penampungan air minimal sekali seminggu, kemudian, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang tempat yang bisa menjadi lokasi perkembangbiakan nyamuk," katanya.
Dia mengatakan, selain itu masyarakat juga diajak untuk melakukan hal lainya seperti menggunakan lotion anti nyamuk, memakai kelambu saya tidur serta menggunakan anti nyamuk baik bakar atau elektronik.
"Yang juga penting untuk dilakukan masyarakat, adalah menjaga kesehatan, dengan melakukan olahraga minimal 30 menit sehari, makan buah dan sayuran serta memeriksakan kesehatan minimal enam bulan sekali," katanya.
Dengan berbagai langkah tersebut, dia mengatakan pemerintah berharap bisa menekan korban akibat serang DBD yang virusnya dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. ***