Manado, (Antaranews Sulut) - Pemerintah kota (Pemkot) Manado, terus mengimbau dan mengajak warga setempat, melakukan gerakan tiga plus datu satu jumantik, menghadapi serangan wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD), selain fogging yang sudah dilakukan. 

"Jumlah penderita DBD tahun ini naik dibandingkan tahun sebelumnya, dan saya sudah menjenguk dan mencari tahu kondisi para penderita DBD di RSU Kandou,  karena itu kami mengimbau warga Manado untuk terus melakukan cara yang sudah diingatkan untuk melawan penyakit tersebut, sambil fogging yang sudah dilakukan," kata Wakil Wali Kota Manado, Mor Dominus Bastiaan, SE, di Manado.

Bastiaan mengatakan, gerakan tiga M plus dan satu juru pemantik, akan menjadi cara yang paling ampuh untuk menghalau gangguan nyamuk aedes aegepthy, sehingga tidak berkembang biak. 

Dengan melakukan gerakan tiga M plus dan satu jumantik, maka bisa membunuh nyamuk dewasa dan jentik-jentiknya, sehingga bisa menolak serangan DBD. 

Dia menambahkan sekarang ini pemerintah juga melakukan berbagai langkah untuk membasmi nyamuk penyebab penyakit DBD tersebut, yakni fogging, sebagai langkah terakhir karena sudah ada korban jatuh. 

"Bahkan untuk membunuh nyamuk dewasa, Wali Kota Vicky Lumentut, sendiri yang memimpin fogging di sejumlah lokasi, mulai dari tempat pemakaman umum sampai sekolah dan rumah ibadah dengan tujuan membasmi penyakit," katanya. 

Di sisi lain, sejumlah anggota DPRD Manado, seperti Vanda Pinontoan pun menyuarakan agar dilakukan fogging sebab sudah ada kasus DBB, sambil ikut mendorong agar gerakan tiga M plus satu jumantik dilaksanakan dengan maksimal. 

"Kami senang sudah dilakukan fogging tetapi tentu ikut mengimbau dan mendorong masyarakat melakukan gerakan tiga M plus dan satu jumantik sehingga bisa ikut mencegah penyebaran penyakit DBD. ***   
 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B

Copyright © ANTARA 2024