Manado, (Antaranews Sulut) - Anggota komisi VII DPR-RI, yang juga wakil ketua umum PAN, Dr. Bara Krishna Hasibuan Walewangko, menegaskan, tidak akan mundur dari partai tersebut.
Penegasan tersebut, disampaikan anggota DPR RI, Dapil Sulawesi Utara itu, saat menghubungi Antaranews Sulut, Selasa, menyusul pernyataan dari wakil ketua umum PAN, Yandri Susanto, yang menyatakan ada desakan agar dia mundur.
"Saya tidak akan mundur, akan tetap bertahan, sebab saya juga ikut mendirikan partai itu dan menyusun sejumlah konsepnya pada tahun 1998, jadi punya andil membesarkan partai itu," tegasnya.
Politisi berdarah Minahasa itu, menegaskan, sikapnya yang membela dan mendukung ketua PAN Kalimantan Selatan mendukung salah satu pasangan calon itu, adalah bentuk kepedulian kepada partai tersebut, supaya partai tetap solid.
"Saya hanya mau supaya partai solid dalam menghadapi Pemilu, sejumlah kader partai di daerah yang mendukung pasangan calon Presiden Joko Widodo dan Maaruf tidka boleh disalahkan, justru harus dibela, karena memiliki keberanian untuk menyatakan sikapnya," katanya.
Menurutnya, dia hanya mau menunjukkan bahwa ada juga orang dari DPP yang mendukung sikap kader di daerah, sebab bersikap sesuai dengan apa yang dianggap benar, sambil menambahkan PAN akan mengalami kehilangan besar jika sampai memecat ketua PAN Kalsel.
"Sebab ketua PAN Kalsel ada seorang tokoh berpengaruh dan memiliki banyak pengalaman, juga solid membesarkan partai, maka wajib mendapatkan dukungan," katanya.
Dia juga menegaskan siap memberikan penjelasan jika dipanggil DPP untuk memberikan keterangan, namun menegaskan belum menerima panggilan atau pemberitahuan resmi dari partai terkait ucapan Yandri Susanto itu.***
Penegasan tersebut, disampaikan anggota DPR RI, Dapil Sulawesi Utara itu, saat menghubungi Antaranews Sulut, Selasa, menyusul pernyataan dari wakil ketua umum PAN, Yandri Susanto, yang menyatakan ada desakan agar dia mundur.
"Saya tidak akan mundur, akan tetap bertahan, sebab saya juga ikut mendirikan partai itu dan menyusun sejumlah konsepnya pada tahun 1998, jadi punya andil membesarkan partai itu," tegasnya.
Politisi berdarah Minahasa itu, menegaskan, sikapnya yang membela dan mendukung ketua PAN Kalimantan Selatan mendukung salah satu pasangan calon itu, adalah bentuk kepedulian kepada partai tersebut, supaya partai tetap solid.
"Saya hanya mau supaya partai solid dalam menghadapi Pemilu, sejumlah kader partai di daerah yang mendukung pasangan calon Presiden Joko Widodo dan Maaruf tidka boleh disalahkan, justru harus dibela, karena memiliki keberanian untuk menyatakan sikapnya," katanya.
Menurutnya, dia hanya mau menunjukkan bahwa ada juga orang dari DPP yang mendukung sikap kader di daerah, sebab bersikap sesuai dengan apa yang dianggap benar, sambil menambahkan PAN akan mengalami kehilangan besar jika sampai memecat ketua PAN Kalsel.
"Sebab ketua PAN Kalsel ada seorang tokoh berpengaruh dan memiliki banyak pengalaman, juga solid membesarkan partai, maka wajib mendapatkan dukungan," katanya.
Dia juga menegaskan siap memberikan penjelasan jika dipanggil DPP untuk memberikan keterangan, namun menegaskan belum menerima panggilan atau pemberitahuan resmi dari partai terkait ucapan Yandri Susanto itu.***