Manado, (Antaranews Sulut) - Bank Indonesia (BI) menilai positif pencapaian inflasi Sulawesi Utara pada tahun 2018 yang masih berada pada rentang 3,5 plus minus 1 persen (yoy).

Meskipun begitu, menurut Kepala BI Perwakilan Sulawesi Utara, Soekowardojo, hal itu perlu diwaspadai mengingat inflasi pada tahun 2018 merupakan inflasi tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

"Kedepannya, tantangan dalam pengendalian inflasi menjadi semakin besar," kata Soekowardojo di Manado, Kamis.

BI, katanya, bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan terus memantau harga secara ketat dan melakukan tindakan yang dianggap perlu untuk mengendalikan harga.

Selain melakukan pengawasan harga, Bank Indonesia bersama TPID juga akan melakukan pengawasan kepada ketersediaan pasokan serta kelancaran distribusi barang.

Untuk menjaga inflasi bahan makanan di kemudian hari, operasi pasar serta pengelolaan ekspektasi masyarakat juga akan terus dilakukan dari awal tahun 2019.

Reformasi kelembagaan pertanian juga perlu dilakukan untuk menjamin terkendalinya inflasi khususnya untuk kelompok bahan makanan di Sulawesi Utara pada kemudian hari.

Selain hal tersebut, katanya, Bank Indonesia dan TPID bersama dengan instansi terkait juga akan mengupayakan pola tanam yang lebih efektif disamping tetap memantau kelancaran perdagangan antar daerah.

Pada Desember 2018, Sulawesi Utara kembali mencatatkan inflasi sebesar 0,78 persen (mtm) dengan inflasi tahun kalender dan inflasi tahunan sebesar 3,83 persen (yoy).

Inflasi Sulut pada Desember 2018 lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 1,84 persen (mtm) dan rata-rata inflasi pada bulan desember selama 5 tahun terakhir yang sebesar 1,29 persen (mtm).

Namun, katanya, di sisi lain, inflasi bulanan Sulut masih lebih tinggi dari inflasi bulanan nasional yang tercatat sebesar 0,62 persen (mtm). Secara tahunan, inflasi sulut pada tahun 2018 lebih tinggi dari tahun sebelumnya (2,44 persen, yoy) dan inflasi Nasional yang tercatat sebesar 3,13 persen (yoy).

Di sisi lain, inflasi tahunan Sulut masih tercatat lebih rendah dari rata-rata inflasi selama 5 tahun terakhir (4,72 persen, yoy).

Inflasi pada bulan Desember terjadi di seluruh Provinsi di Pulau Sulawesi, namun secara spasial, Sulut merupakan kota dengan inflasi ketiga tertinggi secara bulanan setelah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan dan kedua tertinggi secara tahunan setelah Sulawesi Tengah.

Pewarta : Jerusalem Mendalora

Copyright © ANTARA 2024