Manado, 17/11 (Antaranews Sulut) - Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan varietas kelapa unggul lokal di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu.

 "Varietas kelapa unggul ini mampu meningkatkan produksi kelapa hingga 10 persen," kata Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr Andi Amran Sulaiman melalui Kepala Badan Litbang Kementerian Pertanian  Prof Dr M Syakir di Manado.

Syakir mengatakan juga pohonnya hanya pendek sehingga buruh petik dengan mudah memanjat kelapa tersebut.
   
"Kami melakukan ini, karena semakin sedikitnya buruh petik kelapa," katanya.

Dia mengatakan peluncuran varietas Unggul Baru Kelapa, yang dilaksanakan dalam rangkaian Konferensi Nasional Kelapa IX (KNK IX) & International Coconut Conference and Expo yang dilaksanakan pada tanggal 16-17 November 2018 bertempat di Hotel Peninsula, Manado dan Balai Penelitian Tanaman Palma (Balit Palma), Manado.

Ia menjelaskan kelapa ini umurnya genja tidak harus menunggu 10 tahun ke depan.

Dan, katanya, umur lima tahun sudah menghasilkan, dan buahnya besar dan jumlah buah lebih banyak.

Varietas kelapa unggul nasional yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian dengan benih bersertifikat merupakan varietas unggul lokal. 

Jumlah benih yang telah disalurkan Kementerian Pertanian untuk petani sejak tahun 2017/2018 telah mencapai 1.894.467 batang, dengan potensi kopra lebih dari 3 ton per hektar per tahun, melebihi produksi kelapa nasional yang hanya 1.1 ton. 

Pada kesempatan ini Balitpalma bersama Pemda telah melepas beberapa Varietas Unggul Baru Kelapa, seperti Kelapa Bido asal Maluku Utara, Kelapa Sri Gemilang asal Riau yang adaptif lahan pasang surut, Kelapa Dalam Kopyor Puan Kalianda asal Lampung, dan Kelapa Babasal asal Sulawesi Tengah.  

Varietas kelapa unggul tersebut memiliki potensi produksi hingga 3 ton kopra/ha/tahun.

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan dan Badan Litbang Pertanian pada tahun Anggaran 2017 dan 2018 telah mengembangkan benih komoditas perkebunan strategis seperti tebu, kopi, kakao, kelapa, jambu mete, karet, cengkeh, pala, dan kayu manis.  

"Guna mendorong peningkatan ekspor dari sektor perkebunan," jelaanya.***3***
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024