Manado, 16/11 (Antaranews Sulut) - Konferensi Nasional Kelapa (KNK) IX tahun 2018 diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan keberlanjutan industri kelapa di Indonesia.
    "Tujuan KNK IX adalah membangun sinergitas diantara stakeholders untuk mengakselerasi peningkatan kesejahteraan petani, pemenuhan kebutuhan kelapa serta produk turunan yang berkualitas ekspor serta industri berkelanjutan," kata Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr Andi Amran Sulaiman melalui Kepala Badan Litbang Kementerian Pertanian  Prof Dr M Syakir  di Manado, Jumat.
    Syakir mengatakan KNK IX diprakarsai Badan Litbang Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Palma Lainnya (Balitpalma) Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, dan dilaksanakan secara nasional setiap empat tahun. 
    Kongres ini telah dilaksanakan hingga 9 kali di beberapa tempat di Indonesia yang merupakan pusat/sentra kelapa.  
    Tema KNK IX yaitu “Sinergisme untuk Mempercepat Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Keberlanjutan Industri Kelapa”.
    Dia mengatakan kegiatan ini akan mendesiminasikan hasil-hasil penelitian unggulan di bidang perkelapaan kepada masyarakat luas.
    Serta, katanya, menumbuhkan kreativitas dalam pengembangan produk berkualitas melalui festival produk kelapa yang inovatif dan berdaya saing tinggi.
    Serta memberikan bantuan sosial benih kelapa unggul bersertifikat kepada masyarakat.
    Ia menjelaskan akselerasi peningkatan pendapatan petani demi keberlanjutan industri kelapa dapat dilakukan antara lain dengan pendekatan yang komprehensif melalui sinergi semua stakeholder guna mewujudkan peran strategis masing-masing secara maksimal, terarah dan berkelanjutan.
    Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan dan Badan Litbang Pertanian pada tahun Anggaran 2017 dan 2018 telah mengembangkan benih komoditas perkebunan strategis seperti tebu, kopi, kakao, kelapa, jambu mete, karet, cengkeh, pala, dan kayu manis. 
    "Guna mendorong peningkatan ekspor dari sektor perkebunan," jelasnya.
    Kadis Perkebunan Sulut Refly Ngantung mengatakan pemerintah daerah mengapresiasi kegiatan nasional dan bertaraf internasional kelapa di Sulut.
    Pemerintah daerah, katanya, akan terus bersinergi dengan pusat guna meningkatkan kesejahteraan petani kelapa di daerah.
    Kegiatan ini selain dihadiri oleh 500 peserta yang berasal dari dalam maupun luar negeri, meliputi International Coconut Community (ICC), Filipina, Australia, Vietnam, para pelaku bisnis/industri hilir sektor perkebunan, petani, LSM, asosiasi kelapa, perguruan tinggi, pemerintah pusat dan daerah, peneliti, mahasiswa, akademisi, media pers, dan masyarakat pemerhati kelapa.***3***

 

Pewarta : Jerusalem Mendalora
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024