Manado, 9/11 (Antaranews Sulut) - Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Negara Indonesia (BNI) Palu mengalami pertumbuhan pascagempa dan tsunami yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bulan September 2018.

"Pascagempa dan tsunami di Palu, minat masyarakat untuk menabung cukup tinggi, hingga naik sebesar 11 persen jika dibandingkan dengan kondisi belum terjadi gempa dan tsunami," kata Head of Network and Services BNI Wilayah Manado Dewanta Ari Wardana di Manado, Jumat.

 Dewanta mengatakan selain menghimpun dana masyarakat, juga banyak sekali bantuan-bantuan baik pemerintah, swasta maupun pribadi yang melalui rekening BNI.

BNI, katanya, akan terus memberikan pelayanan yang terbaik dan terus bersinergi dengan pemerintah Sulteng dalam pemulihan daerah tersebut.

"Kami berupaya memberikan bantuan dari sisi pangan, sandang maupun papan untuk mengembalikan kondisi normal Kota Palu dan sekitarnya," jelasnya.

Harus diakui, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi khususnya perbankan di Kota Palu mengalami kenaikkan yang signifikan sebelum terjadi bencana alam.

Sejumlah ATM, BNI Kantor Cabang Palu, Parigi dan beberapa Kantor Cabang Pembantu lainnya telah kembali dapat beroperasi.

Disamping itu untuk memperkuat layanan di Palu dan Parigi, BNI juga mengirimkan 5 (Lima) Mobil Layanan Gerak (O-Branch) dari cabang-cabang terdekat untuk memperkuat layanan O-Branch yang ada di Palu dan Parigi.

BNI Wilayah Manado membawahi Provinsi Sulut, Sulteng, Gorontalo dan Maluku Utara.

Pada Jumat (28/9), sekitar pukul 14.00 WIB, gempa pertama kali mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Setelah itu, gempa kembali terjadi pukul 17.02 WIB dengan kekuatan yang lebih besar, yaitu magnitudo 7,4 SR dengan kedalaman yang sama, 10 kilometer di jalur sesar Palu-Koro. Kemudian disusul dengan tsunami.Budi Suyanto

(T.KR-JRL/B/B008/C/B008) 09-11-2018 14:33:31

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024