Manado, (Antaranews Sulut) - Keindahan alam Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjadi alasan dipilihnya daerah yang memiliki julukan "Bumi Nyiur Melambai" itu oleh Kementerian Pariwisata RI sebagai kawasan wisata unggulan di Indonesia.

Keunggulan itu terus mendorong Pemprov Sulut yang dipimpin pasangan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven O.E Kandouw (OD-SK) itu untuk membangun sektor pariwisata karena dinilai mampu meningkatkan ekonomi daerah maupun nasional.

Berkaca dari negara lain yang mampu maju hanya karena sektor pariwisata, apalagi Sulut memiliki kekayaan alam yang luar biasa, baik wisata alam, laut, budaya dan masih banyak lagi yang tidak dimiliki daerah lain.

Assisten II Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Rudy Mokoginta mengatakan dukungan semua pihak sangat dibutuhkan dalam meningkatkan sektor pariwisata.

Seperti, katanya, dukungan para provider khususnya Telkomsel agar membuka jaringan sampai ke 15 kabupaten dan kota khususnya pedesaan yang memiliki wisata alam dan laun yang luar biasa.

"Karena, melihat kondisi saat ini yang serba digital, masyarakat, tamu domestik maupun internasional senang berwisata pantai, namun harus didukung oleh layanan telekomunikasi yang kuat, sehingga bisa langsung mengupload gambar menarik di lokasi wisata tersebut," katanya.

Pemerintah Sulut berharap provider dalam hal ini Telkomsel bisa hadir di semua lokasi wisata di Sulut.

Manager Network Service Area Manado Ahsan Lau mengatakan saat ini menjadi prioritas telkomsel Manado menjangkau semua objek wisata yang ramai dikunjungi masyarakat.

"Kami melakukan ekspansi jaringan di objek wisata Pantai Jiko Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dan lokasi lainnya akan kami prioritaskan, selain objek wisatanya juga masyarakat sekitarnya," kata Ahsan.

Dia menjelaskan untuk merealisasikan komitmen itu, dibutuhkan peran serta masyarakat, berupa informasi tentang lokasi wisata di Sulut mana saja yang membutuhkan layanan 4G. 

“Silahkan diinformasikan kepada kami, dan tim Telkomsel akan turun lapangan,” jelasnya.

Survey akan dilakukan, katanya, sehingga ekspansi jaringan 3G maupun 4G tidak akan mubasir, seperti contoh, animo pengguna android di tempat atau sekitaran wisata itu banyak.

Selanjutnya, Telkomsel juga akan melakukan survei melalui sistem seberapa banyak pengguna data. Bila pengguna data Telkomsel sekitar 50 persen dari kompetitor, maka akan bantu pengadaan 4G,” katanya.

Komitmen Telkomsel untuk ikut membantu denyut nadi pariwisata di Sulawesi Utara (Sulut), segera direalisasikan.
 
Corporate Communication (Corcom) Telkomsel Area Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan (Pamasuka) Hasrina Ali mengatakan, pihaknya siap membantu tempat-tempat wisata di Sulut dari sisi pengadaan layanan 4G (fourth-generation technology).

“Kami (Telkomsel) siap membantu dengan pengadaan layanan 4G, di tempat wisata manapun di Sulut,” ujar Hasrina.

Karena, katanya, jika sektor pariwisata meningkat maka dampaknya cukup besar ke sektor-sektor yang menjadi pendorong ekonomi daerah.

Sekdaprov Sulut Edwin Silangen mengatakan dukungan semua pihak sangat pemerintah harapkan untuk meningkatkan sektor pariwisata tersebut.

Apalagi, katanya, saat ini begitu banyak kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulut hanya untuk menikmati suasana alam dan pantai yang ada.

Sejak dua tahun belakangan ini bapak gubernur membuka penerbangan langsung dari Tiongkok yang membuat pertumbuhan ekonomi sulut berada di angka 5,6 persen pada tahun lalu. 

Apalagi dengan rencana menambah penerbangan lagi dari berbagai negara lainnya seperti Korea Selatan tentunya pertumbuhan ekonomi akan lebih baik lagi dari sekarang," imbuhnya.

Meskipun kunjungan wisatawan menunjukkan hasil memuaskan, hal itu ditegaskan Silangen perlu diimbangi dengan pembenahan fasilitas pariwisata hingga sesuai standar.

"Banyak turis yang datang ke Sulut. Karena itu destinasi wisata di 15 kabupaten dan kota yang ada akan dilakukan pembenahan sehingga semuanya sesuai standar," jelas Silangen.

Dari Manado, para wisman berkeliling ke destinasi-destinasi sekitarnya, seperti Kota Tomohon, Danau Tondano, Pulau Bunaken, Lembeh, Bangka, Tahuna, Ulu dan lainnya. Pagoda Ekayana menjadi bagian dari arsitektur Vihara Buddhayana di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.

Imbas ke Kota Lainnya Ia mengatakan 90 persen wisman tersebut berasal dari China, dan sisanya merupakan wisatawan yang terbagi dari negara Asia lainya, Eropa, dan Australia. 

"Mereka di Sulut satu sampai dua minggu, dari Manado itu 90 persen wisman lanjut ke Tomohon. Itu belum termasuk ke Bunaken, kalau ke Bunaken bisa dua minggu minimal," tuturnya. 

Dia mengatakan pegeluaran wisatawan mancanegara dari China per harinya berkisar Rp 150.000. Jumlah itu digunakan untuk belanja suvenir, dan sedikit makan. Wisatawan yang mengeluarkan uang banyak di Kota Tomohon ialah wisman Eropa yang menyukai wisata minat khusus, seperti panjat tebing, trekking, diving dan lainnya.

Ia juga menyebutkan potensi pariwisata di Sulut tidak dapat dikerjakan sendiri oleh pemerintah daerah sehingga harus melibatkan semua pelaku pariwisata lainnya.

"Ini berat jika hanya dijalankan pemerintah. Saya harap semua pelaku pariwisata dapat bekerja sama sehingga dapat mendatangkan lebih banyak turis ke Sulut dan tentunya pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik," tegasnya.***

 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024