Manado, (Antaranews Sulut) - Kerusakan akibat gempa bumi diikuti tsunami yang melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), sangat parah. Gempa dengan magnitudo 7,4 pada Skala Richter yang terjadi Jumat sore, 28 September lalu itu mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan lebih dari seribu orang meninggal.

Korban yang sudah mencapai ribuan orang meninggal yang berasal dari dampak gempa bumi, terutama reruntuhan bangunan dan terjangan dari tsunami.

Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah, karena banyak korban gempa di Palu dan Donggala yang masih tertimbun puing bangunan dan belum bisa dievakuasi hingga kini, akibat minimnya alat berat.

Sehingga, bentuk kepedulian dari semua kalangan masyarakat terus berdatangan untuk membantu korban gempa Palu-Donggala, Sulteng.

Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang terkenal dengan daerah paling toleran di Indonesia, ikut berempati dengan saudara-saudara yang berada di daerah tersebut.

Wakil Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Sulut Bidang UMKM Ivanry Matu mengatakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Provinsi Sulut membuka posko bantuan untuk korban bencana alam di Palu dan Donggala, Provinsi Sulteng.

"UMKM di Sulut yang tergabung dalam komunitas wirausaha Sulut, langsung secara spontan mengumpulkan bantuan untuk Palu-Donggala," kata Ivanry.

Dia mengatakan ada ratusan UMKM yang tergabung di komunitas wirausaha Sulut ini, selain bantuan berupa uang tunai juga membuka posko bantuan untuk makanan kering dan pakaian layak pakai, selimut, serta makanan instan lainnya.

Ia mengatakan sampai saat ini pengumpulan bantuan terus dilakukan, bahkan banyak UMKM yang jualan hanya untuk menggalang dana Palu dan Donggala.

"Kami membuka untuk semua masyarakat juga ikut ambil bagian dalam membantu meringankan beban saudara kita yang berada di Sulteng," ujarnya.

Pelaku usaha makanan ringan Sulut, Diana Sondakh mengatakan pihaknya ikut prihatin dan memberikan sumbangan bantuan untuk Palu.

Sambil mendoakan mereka agar selalu diberikan ketabahan dan kesabaran.

Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Manado, Provinsi Sulut menggalang dana untuk korban gempa Palu-Donggala, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Kami turut berbelasungkawa yang sangat mendalam atas tragedi gempa dan tsunami ini," kata Ivanry Matu yang juga sebagai Ketua IMA Chapter Manado.

Ivanry mengatakan berbagai laporan menyatakan bahwa kesulitan akses ke lokasi bencana, padahal pasti di lokasi itu sangat membutuhkan bantuan terutama tenaga medis, makanan dan tenda-tenda.

Semoga pemerintah, khususnya instansi terkait, harus aktif saling berkoordinasi agar bantuan segera tiba di lokasi, dalam doa bersama kita berempati dengan saudara-saudara di Sulteng," katanya.

Dia mengatakan ada beberapa upaya penggalangan dana secara spontan dari berbagi komunitas di Sulut.

Di IMA sendiri pihaknya juga membuka rekening peduli bencana dan sudah sampai saat ini puluhan juta yang terkumpul.

"Untuk teknis penyaluran kita akan berkoordinasi dengan pihak yang kompeten dan kredibel agar bantuan bisa tepat sasaran," ujarnya.



Galang Dana

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggalang dana untuk korban gempa Palu-Donggala.

Ketua Baznas Sulut Abid Takaliminang mengatakan pihaknya mulai mencari dana untuk membantu saudara-saudara kita di Palu dan Donggala.

Abid mengatakan penggalangan dana ini selain dari anggota Baznas, juga melibatkan seluruh masyarakat.

"Kami turun ke jalan untuk menerima sumbangan langsung dari masyarakat guna meringankan beban mereka yang di Sulteng," katanya.

Karena, menurut dia, duka mereka juga menjadi duka kita bersama, sehingga Baznas ikut berempati dengan masyarakat yang terkena gempa di Palu dan Donggala.

Ia menjelaskan, saat ini para korban gempa memerlukan air, asupan makanan untuk bertahan hidup, karena akibat gempa tersebut ekonomi dan perdagangan kota tersebut.

Selain itu, pakaian, tenda, selimut karena mereka hanya tidur di halaman, sebab takut masuk ke dalam kantor.

Wadah Asosiasi Online (WAO) dan Gerakan Pengguna Jasa Online (GPJO) peduli dengan korban gempa Palu-Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kepedulian ini, kami lakukan dengan menggalang dana untuk membantu para korban bencana di Donggala dan Palu," kata Ketua Umum WAO, Christian Yokung di Manado.

Dia menjelaskan kesusahan dan duka yang dialami oleh warga Sulawesi Tengah tersebut juga turut dirasakan oleh warga Sulawesi Utara, diantaranya WAO dan GPJO.

Secara spontan, para driver online dan pengguna jasa online menggelar aksi penggalangan dana di depan MTC Manado dengan alat seadanya.

Ia menambahkan aksi spontan ini merupakan wujud kepedulian, meski dus dan tulisan Peduli Palu nanti disiapkan saat sudah di lokasi penggalangan dana, tanpa alat pengeras suara, tapi niat tulus untuk membantu warga Palu dan Donggala adalah yang terutama.

"Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang kapan lagi. Saat ini mereka sangat membutuhkan bantuan dari kita, baik itu doa, dukungan moril, logistik dan apapun yang bisa kita berikan. Sekecil apapun bantuan dari kita sangatlah berharga, jadi kami langsung kumpul disini dan menggelar aksi ini," katanya.

Ia melanjutkan aksi yang digelar hampir dua jam tersebut mendapat dukungan yang besar dari para pengguna jalan yang melintas, tak hanya para driver online, tapi juga pengendara kendaraan pribadi, supir angkot, penumpang angkot, pengendara motor bahkan pejalan kaki.

"Lewat aksi ini dapat kita lihat, ternyata masih banyak warga Manado yang peduli terhadap sesama, tak memandang status. Kita juga membuktikan, sekecil apapun sumbangan kita dapat menjadi besar kalau dilakukan bersama-sama," kata Christian.

Humas GPJO, Sri Surya menjelaskan, total bantuan yang terkumpul pada aksi hari Sabtu lalu yaitu Rp 8.193.500 dan rencananya akan dibelanjakan sandang pangan untuk para korban bencana.

"Kami juga masih menggelar aksi penggalangan dana dan sementara mengumpulkan bantuan berupa baju layak pakai. Bantuan ini nanti akan diserahkan kepada para korban lewat Posko Korem 131/Santiago dan dengan transparan akan melaporkan total bantuan yang terkumpul di grup-grup medsos WAO, GPJO dan Gojek-Grab," katanya.

Mewakili WAO dan GPJO, Sri Surya pun berterima kasih atas bantuan dari seluruh warga Manado dan rekan-rekan driver baik yang tergabung dalam WAO dan driver online pada umumnya yang rela mengorbankan waktu mengejar poin demi membantu warga Palu dan Donggala.

"Terima kasih banyak, luar biasa mapalus dari orang Manado. Ini kiranya boleh jadi semangat dan dukungan bagi saudara-saudara kita di Sulteng. Upahmu besar di sorga," katanya.

Masyarakat Desa Wasian, Kecamatan Kakas Barat, Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), melakukan penggalangan dana dan bahan pangan maupun sandang guna membantu korban gempa dan tsunami Palu-Donggala, Provinsi Sulteng.

Kepala Desa Wasian Marlein Lalamentik mengatakan bersama-sama dengan pemerintahan Kecamatan Kakas Barat dan umumnya Kabupaten Minahasa melakukan penggalangan bantuan untuk korban gempa di Sulteng.

Marlein mengatakan ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat Desa Wasian untuk saudara-saudara di Sulteng.

"Kami menyampaikan kepada masyarakat ini bentuk kerelaan dan empati kita untuk mereka yang terkena bencana alam," katanya.

Apapun yang ada pada kita, kata Marlein, baik makanan, minuman, pakaian layak pakai maupun dana.

Sekretaris Desa Wasin Stevira Parengkuan mengatakan pemerintah desa tidak memaksa kepada masyarakat, siapa saja yang ingin memberi disilahkan.

"Bukan merupakan kewajiban atau paksaan," katanya.

Karena bencana yang terjadi di Palu dan Donggala merupakan pergumulan Bansa Indonesia dan termasuk Kabupaten Minahasa di dalamnya.

Pihaknya berharap bantuan ini akan meringankan beban para korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.



Perbankan

Persatuan Bank BPR Indonesia (Perbarindo) Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (SulutGomalut) menyalurkan bantuan berupa pangan kepada korban gempa dan tsunami di Palu-Donggala, Provinsi Sulteng.

Ketua Perbarindo SulutGo Denny Senduk mengatakan pihaknya memberikan bantuan pangan siap saji kepada korban gempa Palu-Donggala.

Ia menambahkan pihaknya membawa bantuan berupa air mineral, mie instan, kue kering yang tidak mudah rusak.

Pihaknya melakukan ini, karena mengingat kondisi pascagempa pasti banyak memerlukan air minum dan makanan tapi tidak mudah basih," katanya.

Ia mengemukakan semoga bantuan ini bermanfaat bagi masyarakat Palu yang saat ini sangat membutuhkan.

Perbarindo Sulutgomalut yakni gabungan dari 22 BPR yang ada di tiga provinsi tersebut," ujarnya.

PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo (SulutGo) ikut membantu meringankan beban korban gempa dan tsunami Palu-Donggala, Provinsi Sulteng.

Direktur Utama PT Bank SulutGo Jeffry Dendeng mengatakan Bank SulutGo ikut bergabung dengan Otoritas jasa keuangan (OJK) dan Badan Musyawarah Perbandakn daerah (BMPD) Sulut dalam menyalurkan bantuan tersebut.

Kepala BMPD Sulut Soekowardojo menyebutkan BMPD sangat peduli dengan korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Provinsi Sulteng.

Ia mengemukakan bantuan dana ini disisihkan dari kas BMPD, serta perbankan lainnya, seperti hal sama dilakukan waktu gempa Lombok.

"Hal ini merupakan kepedulian dan empati kami BMPD Sulut untuk meringankan beban saudara kita yang ada di Sulteng khususnya Palu dan Donggala," katanya.

BMPD bersama perbankan memberikan handuk, sabun mandi, susu dan peralatan bayi dengan ribuan picis.

PT BNI Kanwil Manado menyalurkan ribuan keperluan sandang bagi korban gempa Palu-Donggala, di Provinsi Sulut.

BNI telah mengirim bantuan 360 selimut, 400 handuk, 600 pakaian, 12 tenda ukuran besar kepada masyarakat yang mengalami musibah," kata CEO BNI Manado Haris Agus Handoko.

Dia mengatakan jika akses transportasi telah membaik, bantuan akan ditambahkan dan dikirim segera ke lokasi bencana.

Haris Agus Handoko menyampaikan keprihatinan dan belasungkawa atas musibah gempa bumi dan gelombang tsunami yang menerjang Kota Palu, Donggala dan beberapa daerah pesisir pantai di Sulawesi Tengah.

Saat ini BNI telah mengidentifikasi dampak bencana tersebut terhadap operasional layanan BNI di kota-kota tersebut, termasuk mengidentifikasi bantuan yang sangat diperlukan para korban disaat masa tanggap darurat ini," katanya.

BNI berupaya agar bantuan tanggap darurat tersebut tiba di lokasi bencana dan menyalurkan dengan segera kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.



Pemprov Sulut

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) mendonasikan sebesar Rp1 miliar serta logistik senilai Rp100 juta untuk membantu korban gempa dan tsunami di Donggala-Palu, Provinsi Sulteng.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan ini adalah bentuk simpati dan kepedulian kepada korban bencana alam gempa tektonik maupun tsunami yang terjadi di sana.

Ia mengatakan, musibah gempa yang terjadi di Sulteng adalah duka bersama dan bencana yang terjadi tersebut di dalamnya juga terdapat warga Sulut.

Pemerintah daerah akan mengirimkan tim yang dibantu juga oleh forum Pria Kaum Bapa di bawah pimpinan Pdt Lucky, mereka akan pergi bersama dengan tim yang akan membawa bantuan," ujarnya.

Gubernur mengajak segenap masyarakat Bumi Nyiur Melambai peduli kepada saudara saudara yang terkena musibah di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

Selain mengirimkan bantuan, Pemprov Sulut juga mengirimkan sebanyak 35 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan staf Dinas Sosial Daerah provinsi.

Puluhan personel itu terbagi dalam dua tim yang bertugas bergantian setiap minggu, tim pertama sudah diberangkatkan bersamaan dengan bantuan logistik.

Bantuan yang telah dikirimkan ke lokasi bencana, yaitu beras 1,05 ton, supermie 110 dos, gula 50 kilogram, susu kaleng empat dos, minyak kelapa 15 dos, 264 paket lauk, selimut 50 potong, terpal 33 lembar, 150 paket sandang, telur ayam 20 baki, air mineral 20 dos, sayur-sayuran, BBM Pertalite 55 liter serta BBM Solar 100 liter.



(T.KR-NCY/B/M026/M026) 06-10-2018 11:03:26

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024