Manado, (Antaranews Sulut) - Bisnis properti di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) belum terpengaruh dengan peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

"Peningkatan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 0,25 persen menjadi 5,75 persen, belum berdampak ke sektor properti," kata General Manager Holland Village Manado Vonny Manoi di Manado, Sabtu.

Vonny mengatakan saat ini bisnis properti di Manado lagi meningkat dimana banyak sekali masyarakat yang terus mencari rumah maupun properti.

Dia mengatakan bukan hanya di Lippo Group saja, tapi pengembang yang lain juga di Kota manado dan sekitarnya, bisnis properti masih menjanjikan.

Manoi menjelaskan prospek bisnis properti di Sulut masih tinggi, banyak yang mengincar investasi di Kota Manado.

"Kami perkirakan sampai akhir tahun masih terus akan meningkat," kata Manoi.

Saat ini, katanya, di Holland Village masih ada sekitar 30-an unit yang ready siap dijual, dari keseluruhan ada 400-an unit.

"Melihat prospek ini, kami dari Lippo Group tetap akan melakukan ekspansi bisnis properti di Kota Manado," jelasnya.

Ia mengatakan lokasi sudah ada, tinggal menunggu waktunya, dan saat ini sudah tahap persiapan lagi untuk ekspansi.

Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo melalui Deputi Direktur Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) M H A Ridhwan mengatakan BI menaikkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 0,25 persen menjadi 5,75 persen, Kamis, atau satu hari setelah Bank Sentral AS The Federal Reserve merealisasikan pengetatan kebijakan moneternya dengan kenaikan suku bunga AS.

Ini konsisten untuk menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas yang aman, dan meningkatkan daya tarik pasar keuangan Indonesia.



(T.KR-NCY/B/G004/G004) 29-09-2018 10:30:09

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024