Manado, (Antaranews Sulut) - Wali Kota Bitung Maximiliaan J Lomban mengajak seluruh masyarakat dan pemuka agama mendoakan korban gempa dan tsunami di Palu-Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Kami mengajak segenap pemimpin agama untuk turut sepenanggungan dengan korban bencana yang berada di Palu dan Donggala," kata Lomban di Bitung, Rabu.

Dia mengatakan kiranya setiap tokoh agama yang ada supaya tidak putus-putusnya untuk berdoa bagi korban bencana di Sulteng.

Ia mengatakan kejadian yang terjadi di Palu dan Donggala, hal tersebut menjadi duka bersama.

"Oleh karena itu marilah sama-sama kita membantu para saudara-saudara kita yang ada disana dengan menyisihkan apa yang ada ditempat kita seperti pakaian, selimut, obat-obatan, makanan yang bisa bertahan berhari-hari seperti Mie instan," kata Lomban.

Semuanya yang nantinya terkumpul akan disalurkan untuk saudara kita di Palu dan Donggala.

"Duka mereka ialah duka kita juga. Untuk itu sembari kita menjalankan tugas di saat ini, kita terus mendoakan mereka agar supaya kejadian ini membuat mereka semakin kuat untuk menjalani hidup," jelasnya.

Pada Jumat (28/9), sekitar pukul 14.00 WIB gempa pertama kali mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Setelah itu, gempa kembali terjadi pukul 17.02 WIB dengan kekuatan yang lebih besar, yaitu magnitudo 7,4 dengan kedalaman yang sama, 10 kilometer di jalur sesar Palu-Koro.

Gempa tersebut tergolong gempa dangkal dan berpotensi memicu tsunami, hingga mengakibatkan kerusakan parah di daerah tersebut, baik infrastruktur jaringan listrik, telekomunikasi sehingga memutuskan saluran komunikasi dengan daerah tersebut.



(T.KR-NCY/B/G004/G004) 03-10-2018 17:27:59

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024