Manado, (Antara) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Balai Penelitian Kelapa (Balitka) Kementerian Pertanian segera meluncurkan varitas unggulan tanaman kelapa "ODSK Lobu", kata Gubernur Olly Dondokambey, Rabu.
"Dalam waktu dekat ini akan diluncurkan, varitas unggulan ini pasti akan menopang produksi petani kelapa di daerah ini," kata Gubernur di Manado.
Ciri khas dari varitas unggulan ini yaitu daging kelapa tebal, banyak pelepah dengan jumlah buah yang mencapai 30 butir, serta tahan hama.
"Semakin banyak pelepah, pasti akan diikuti dengan banyaknya buah kelapa. Nah, biasanya sekali panjat kelapa, sekitar 30-90 butir kelapa yang diturunkan, kalau memanfaatkan varitas ini tentu hasilnya bisa mencapai 150 butir," ujarnya.
Gubernur Olly optimistis varitas kelapa unggulan "ODSK Lobu" ini akan meningkatkan hasil produksi petani.
"Harga kopra berfluktuasi, akan tetapi pemerintah daerah selalu memcari solusi agar petani kelapa kehidupannya meningkat," ujarnya.
Gubernur mencontohkan, saat harga kopra menurun, pemerintah daerah membuka keran ekspor kelapa utuh ke beberapa negara.
"Kita tidak mengekspor kelapa utuh karena ingin menjamin ketersediaan bahan baku. Akan tetapi hal ini dilakukan untuk membantu petani kelapa," katanya.
Dia pun mengharapkan, petani tetap serius mengelola perkebunan kelapa karena optimistis harga akan kembali naik di bulan November hingga Desember.
(T.K011/B/G004/B/G004) 12-09-2018 18:44:14
"Dalam waktu dekat ini akan diluncurkan, varitas unggulan ini pasti akan menopang produksi petani kelapa di daerah ini," kata Gubernur di Manado.
Ciri khas dari varitas unggulan ini yaitu daging kelapa tebal, banyak pelepah dengan jumlah buah yang mencapai 30 butir, serta tahan hama.
"Semakin banyak pelepah, pasti akan diikuti dengan banyaknya buah kelapa. Nah, biasanya sekali panjat kelapa, sekitar 30-90 butir kelapa yang diturunkan, kalau memanfaatkan varitas ini tentu hasilnya bisa mencapai 150 butir," ujarnya.
Gubernur Olly optimistis varitas kelapa unggulan "ODSK Lobu" ini akan meningkatkan hasil produksi petani.
"Harga kopra berfluktuasi, akan tetapi pemerintah daerah selalu memcari solusi agar petani kelapa kehidupannya meningkat," ujarnya.
Gubernur mencontohkan, saat harga kopra menurun, pemerintah daerah membuka keran ekspor kelapa utuh ke beberapa negara.
"Kita tidak mengekspor kelapa utuh karena ingin menjamin ketersediaan bahan baku. Akan tetapi hal ini dilakukan untuk membantu petani kelapa," katanya.
Dia pun mengharapkan, petani tetap serius mengelola perkebunan kelapa karena optimistis harga akan kembali naik di bulan November hingga Desember.
(T.K011/B/G004/B/G004) 12-09-2018 18:44:14