Manado, (Antaranews Sulut) - Wali Kota Bitung Maximiliaan J Lomban akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Hal ini ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding atau nota kesepahaman antara PT Bangun Sulawesi Energi (BSR) dan PD Bangun Bitung tentang rencana pembangunan PLTG," kata Lomban di Bitung, Rabu.

Penandatanganan tersebut dilakukan, Presiden Direktur PT Bangun Sulawesi Energi (BSE), Pola Mangowal, serta Direktur Utama PD Bangun Bitung Jorri Sakul.

Lomban menyatakan dukungan penuh untuk pembangunan itu, Pemkot Bitung kata dia, sangat menyambut baik rencana pembangunan PLTG tersebut.

"Pembangunan PLTG atau power plant ini sangat bagus. Ini sesuai komitmen kita mewujudkan konsep LCMT (low carbon model town). Karena itu ketika ada pihak swasta yang menawarkan kerjasama ini, kami langsung menyambut dengan tangan terbuka," tuturnya.

Walikota mengatakan jika pembangunan PLTG terealisasi, maka yang utama menurut dia, suplai listrik untuk publik Bitung akan tercukupi.

"Memang konsumen utamanya kalangan industri, tapi kalau itu terwujud akan mengurangi beban PLN. Dengan sendirinya PLN akan fokus menyuplai listrik untuk masyarakat, tanpa harus berbagi lagi dengan kalangan industri," sebutnya.

Dia menjelaskan keuntungan juga akan didapat pemerintah. Keuntungan dimaksud berhubungan dengan komitmen PT BSE dan PT Sulutgas selaku investor pengelola PLTG.

"Akan ada profit sharing (pembagian keuntungan). PD Bangun Bitung yang jadi wakil pemerintah dalam kerjasama ini, akan menjalankan peran marketing bersama investor. Otomatis dari aktifitas tersebut perusahaan akan memperoleh laba," tukasnya.

General Manager PT Bangun Sulawesi Energi, Fabian Kaloh, juga menyatakan hal serupa. Menurut dia, pihaknya punya komitmen terhadap pemerintah dan masyarakat atas investasi ini.

"Itu jadi sebuah keharusan, selain memberikan pelayanan terbaik menyangkut jasa yang kami tawarkan, kami juga harus memperhatikan kemajuan dan perkembangan daerah. Harus ada timbal-balik dari kerja sama ini," ucapnya.

Kaloh pun menyampaikan tindak lanjut dari pertemuan ini. Ia menyebut akan segera mempersiapkan pembangunan infrastruktur PLTG.

"Sambil menunggu semua dokumen perizinan kita lengkap, kita akan bersiap untuk infrastruktur. Kita punya waktu delapan bulan untuk pembangunan berbagai fasilitas, baik itu power plant, kantor, hingga jaringan bawah tanah untuk suplai listrik," katanya.

Dia menyebutkan nilai investasi, yakni sekitar Rp3,1 triliun.

Sementara itu, perwakilan PT Humpuss selaku pihak yang akan menjadi suplier gas, menyatakan kesiapan untuk mendukung rencana ini. Perusahaan tersebut menjamin pasokan gas akan konsisten sesuai kebutuhan yang ada.

"Kami sangat siap. Bukan cuma gas maupun kapal pengangkut, tapi juga floating storage akan kami siapkan. Malah kalau permintaan di sini terus meningkat, kami akan berupaya mewujudkan hub khusus untuk LNG (liquified natural gas)," tutur Dwi Handoko Head Marketing PT Humpuss.Budi Suyanto



(T.KR-NCY/B/B008/B008) 15-08-2018 11:26:25

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024