Manado, (Antaranews Sulut) - Transaksi outlet di Bank Negara Indonesia (BNI) berkurang akibat layanan digital yang mulai dikenal masyarakat luas.

"Dari hasil pengamatan kami, di beberapa outlet BNI Wilayah Manado, antreannya berkurang karena masyarakat mulai menggunakan layanan digital," kata CEO BNI Manado Haris Agus Handoko di Manado, Jumat.

Haris mengatakan nasabah yang menggunakan mobile banking meningkat hingga 60 persen dan e-channel lainnya naik hingga 40 persen.

"Hal ini bertanda baik, berarti masyarakat makin paham dan mau menggunakan layanan digital," katanya.

Sehingga, katanya, BNI terus melakukan edukasi dan sosialisasi akan semua produk layanan digital BNI agar digunakan masyarakat di 15 kabupaten dan kota di Sulut.

Dia mengatakan di usia BNI ke-72 yang mengusung tema "BNItuDigital" tranformasi digital makin ditingkatkan, mulai dari perbaikan proses internal, mempersiapkan SDM yang melek teknologi.

Dari menawarkan berbagai layanan dan produk elektronik serta digital kepada nasabah seperti mobile banking, digital loan, mobile remittance, mobile bangking hingga aplikasi pembayaran berbasis QR code, YAP!.

Berbagai aktivitas yang dilakukan dengan tambahan sentuhan usaha digital seperti BNI Digicare, DigiDeal, DigiMaster dan DigiSport.

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan sulut Soekowardojo mengatakan pihaknya terus mendorong perbankan di Sulut agar meningkatkan layanan digital, sebagai bagian dari Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

Semakin banyak masyarakat menggunakan layanan digital, katanya, maka akan meminimalisasi transaksi dengan uang tunai.

"Layanan digital yang serba praktis, akan membantu nasabah dan masyarakat bertransaksi lebih cepat dan aman," jelasnya.



(T.KR-NCY/C/M028/M028) 13-07-2018 20:46:44

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024