Manado, (Antaranews Sulut) - Masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara yang menggunakan bahan bakar elpiji tiga kilogram atau gas bersubsidi dari pemerintah masih sekitar 92 persen.

"Pengguna elpiji bersubsidi di Sulut masih mendominasi dibandingkan yang menggunakan bright gas 5,5 kg," kata General Manager PT Pertamina MOR VII Sulawesi Tengku Fernanda, di Manado, Rabu.

Dia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat bahwa yang berhak menggunakan elpiji tiga kg bagi penduduk yang tergolong miskin, atau pendapatan masyarakat tersebut hanya Rp1,5 juta per bulan.

Karena itu, katanya lagi, jika ada aparatur sipil negara (ASN), pegawai swasta yang masih menggunakan tabung gas 3 kg, diingatkan untuk segera menukar dengan bright gas 5,5 kg di SPBU terdekat.

Kemudian, bagi pelaku usaha mikro yang memiliki omzet di bawah Rp25 juta per bulan masih bisa menggunakan tabung gas 3 kg.

Pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota, agar semua ASN wajib menggunakan bright gas 5,5 kg.

"Jika semua ASN di Sulut menggunakan bright gas 5,5 kg, maka penggunaan tabung gas 3 kg akan semakin berkurang," katanya lagi.

Branch Manager Marketing Suluttenggo Daniel Alhabsy mengatakan Pertamina akan terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat di Sulut.

Apalagi memasuki bulan suci Ramadan tahun ini, katanya, stok dan distribusi akan ditingkatkan baik bahan bakar di SPBU maupun elpiji di semua pangkalan.

"Penggunaan bahan bakar yang tinggi jelang Lebaran, sudah kami lakukan langkah antisipasi," katanya lagi.



Budisantoso Budiman



(T.KR-NCY/B/B014/B014) 16-05-2018 08:16:20

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024