Manado, (Antaranews Sulut) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulut Abdul Wahab Abdul Gofur mengutuk keras aksi bom yang terjadi disejumlah tempat di Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

"Kami mengutuk dengan keras pelaku bom Surabaya," kata Abdul di Manado, Senin.

Dia mengatakan pelaku kejahatan teror bom di tiga gereja di Surabaya dan rusunawa di Wonocolo tersebut sebagai tindakan pengecut, munafik serta pemecah persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selain itu juga aksi tersebut dapat merusak kerukunan antarumat beragama, yang selama ini telah terbina dengan baik dan nyaman.

"Tapi kita tidak takut dengan teroris, kita akan lawan dengan doa semoga para teroris segera ditangani aparat keamanan," katanya.

Agama, katanya, tidak mengajarkan menegakkan kebenaran dengan cara membunuh orang lain apalagi diri sendiri.

MUI juga meminta agar kepolisian bisa mengungkap dalang dari peristiwa berdarah di Surabaya tersebut.

Serta meminta aparat dan pemerintah segera mengungkap otak pelaku bom bunuh diri, di samping itu meningkatkan keamanan untuk memberi ketenangan kepada masyarakat.

"Masyarakat lebih waspada terhadap gerak gerik orang mencurigakan di lingkungan masing-masing, dan segera laporkan," jelasnya.

Pihaknya juga mengucapkan duka cita terhadap para korban kekejaman teroris dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran.

Ledakan bom terjadi di Surabaya pada Minggu (13/5) di Gereja Santa Maria Tak Bercelah Ngagel pukul 07.30 WIB, di GKI Jalan Diponegoro pukul 07.35 WIB, dan Gereja Pantekosta Jalan Arjuna pukul 08.00 WIB.

Pada malam hari ledakan terjadi lagi di Wonocolo, dan kembali terjadi ledakan pada Senin (14/5) pagi di Kantor Mapolresta Surabaya.



(T.KR-NCY/B/D016/D016) 14-05-2018 20:58:41

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024