Manado, (Antaranews Sulut) - Melihat perkembangan yang terjadi, semua mulai mengarah ke era baru digitalisasi jasa keuangan.

Kemajuan teknologi seolah enggan melambat dalam hal "machine learning". Di satu sisi, fakta ini merupakan potensi bagi industri keuangan, terutama bank untuk menjangkau dan merangkul pasar yang lebih luas dan besar.

Namun, di sisi lain, seiring dengan perkembangan industri, bisnis rintisan muncul sebagai pesaing perbankan. Transformasi digital saat ini bukanlah pilihan, tetapi suatu keniscayaan.

Transformasi digital harus dilakukan oleh setiap institusi perbankan jika tidak ingin ditinggalkan nasabah.

Bank berubah peran, seperti perusahaan IT dengan izin perbankan, dan saat ini berada pada masa yang sangat menarik. Terjadi banyak perubahan dalam waktu singkat dan pertukaran informasi terjadi sangat cepat, yang ini didukung ketersediaan teknologi serta kondisi pasar.

Dunia keuangan dan perbankan pun tak luput dari disrupsi digital, hanya masalah siapa yang lebih dulu mengimplementasi dan sejauh mana mereka bertransformasi.

Perubahan ini diharapkan mampu mendobrak anggapan klasik bahwa perbankan adalah industri yang kaku, karena terbentur sistem serta regulasi yang ketat.

Perbankan digital dianggap menjadi cara baru berbisnis terutama berkat potensinya untuk menghemat biaya. Bank sebaiknya melihat bahwa hal tersebut bukan sekadar mendigitalisasi produk yang sudah ada, tapi mengubah pola pikir dan solusi menjadi digital sesuai perilaku dan kebutuhan masyarakat.

PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo (SulutGo) melakukan ekspansi layanan produk digital pada 2018.

"Kami yakin dengan produk digital mampu meningkatkan kinerja perbankan daerah ini hingga dua digit," kata Direktur Utama PT Bank SulutGo Jeffry Dendeng di Manado, Rabu.

Bank SulutGo terus memperkenalkan produk digital agar masyarakat makin mengetahui program tersebut.

Saat ini pihaknya terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai digitalisasi perbankan. Hal ini harus dilakukan karena seiring dengan perkembangan zaman.

Melalui program BSGdigital bank pembangunan daerah terus meningkatkan pelayanan kepada nasabah, dengan berbagai fitur digital yang memudahkan dalam bertransaksi.

Dengan program tersebut diharapkan membawa Bank SulutGo ke masa depan yang serba digital.

Produk digital yang dikembangkan, antara lain BSGatm, BSGsms, BSGtax, BSGmobile, BSGdebit, BSGtrade, BSGguarantee, BSGcommerce, dan lainnya.

Dengan berbagai produk inovatif, diharapkan nasabah tidak hanya menabung di Bank SulutGo, melainkan juga bertransaksi untuk berbagai hal. Apalagi, saat ini Bank SulutGo telah mengarah ke digital, sehingga fitur-fitur makin menarik.



Lebih Inovatif

Direktur Operasional Bank SulutGo Welan Palilingan mengatakan dengan dibukanya juga Kantor Kas Digital Mantos maka Bank SulutGo sudah melangkah untuk menjadi perusahaan yang lebih inovatif dan kreatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakan akan layanan perbankan yang saat ini makin kompleks.

Inovasi digital yang tepat, baik dalam proses produksi maupun produk akhir, mampu membantu kinerja perusahaan sehingga dapat bersaing.

Dia mengatakan banyak hal akan dilakukan untuk membuat produk dan layanan BSG menjadi produk dan layanan yang terbaik, di antaranya BSGdigital.

Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah yang selama ini telah setia menggunakan jasa layanan Bank SulutGo di Kota Manado, Bank SulutGo buka pelayanan Kantor Kas Mantos.

Pembukaan kantor kas tersebut lebih mendekatkan dan memudahkan pelayanan ke masyarakat, terutama di tempat-tempat strategis yang banyak dikunjungi masyarakat umum.

Bank SulutGo sudah melangkah untuk menjadi perusahaan yang lebih inovatif dan kreatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakan akan layanan perbankan yang saat ini makin kompleks.

Inovasi digital yang tepat, baik dalam proses produksi maupun produk akhir, dikatakannya, mampu membantu kinerja perusahaan sehingga dapat bersaing dan tetap bertahan mengikuti perkembangan zaman.

Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut Soekowardojo terus berupaya mendorong Bank SulutGo berperan lebih besar dalam pembangunan, sebab bank tersebut sebagai bank pembangunan daerah yang merupakan agen pembangunan.


Tanpa Kantor

PT Bank Pembangunan Daerah SulutGo menargetkan pengembangan "branchless banking", yakni layanan perbankan tanpa kantor untuk menjangkau masyarakat hingga pedesaan.

"Kami berharap dengan layanan `branchless banking` tersebut, akan menjangkau semua masyarakat hingga ke pedesaan di Sulut dan Gorontalo," kata Direktur Utama PT Bank Sulutgo Jeffry Dendeng.

Harus diakui bahwa sebelumnya Bank SulutGo belum bisa mengembangkan produk pada BUKU I, namun tahun ini sudah masuk BUKU II sehingga bisa melakukan hal tersebut.

Apalagi, pengembangan perbangkan tanpa kantor tidak membutuhkan dana sebesar membuka kantor kas.

Dengan program tersebut, akan lebih mudah mendekatkan diri dengan masyarakat dan memanfaatkan layanan jasa Bank SulutGo.

Kepala Otoritas jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo dan Maluku Utara Elyanus Pongsoda mengatakan "branchless banking" atau Laku Pandai adalah kegiatan menyediakan layanan perbankan dan/atau layanan keuangan lainnya yang dilakukan tidak melalui jaringan kantor, namun melalui kerja sama dengan pihak lain dan perlu didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi.

OJK memperkenalkan produk tersebut, karena berdasarkan Survey Nasional Literasi Keuangan yang dilaksanakan OJK pada 2013, tingkat pemanfaatan perbankan masih 57,3 persen dan sektor lainnya masih lebih rendah lagi.

Hal ini membuktikan bahwa pemanfaatan jasa keuangan di dalam negeri yang masih belum optimal. Untuk itu, akses keuangan kepada masyarakat perlu ditingkatkan, sehingga OJK pun memperkenalkan Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai).

Saat ini, OJK dan Bank Indonesia (BI) sudah menyepakati penerapan perbankan tanpa kantor dan layanan keuangan digital sebagai solusi untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap sektor keuangan.

Laku Pandai merupakan wujud komitmen untuk menyediakan akses keuangan bagi masyarakat yang belum menggunakan dan mendapatkan layanan perbankan dan keuangan lainnya.

Sistem IT

Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey meminta Bank SulutGo memperbaiki sistem teknologi informasi (IT) sehingga mempermudah kelancaran transaksi perbankan.

"Sistem IT harus baik sehingga semua transaksi perbankan dapat berjalan lancar," kata dia.

Pihaknya mengarahkan Bank SulutGo untuk memperhatikan dan memperbaiki sistem IT dengan salah satu contoh tujuannya lebih cepat "meng-input" data.

Belajar dari pengalaman pencairan dana biaya operasional sekolah (BOS), di mana masih terdapat keterlambatan padahal sudah ada nota kesepahaman Bank SulutGo dan Dinas Pendidikan Sulut.

Gubernur berharap dengan IT yang baik maka pencairan dana BOS untuk triwulan ini dapat berjalan dengan lancar dan baik.

Ia juga mengimbau soal penempatan penggunaan dana BOS agar bisa dipakai pada hal-hal yang tepat sasaran, sesuai peruntukannya.

Direktur Utama PT Bank SulutGo Jeffry Dendeng mengatakan dengan adanya kerja sama penyaluran dana BOS berbagai manfaat yang saling menguntungkan diharapkan dapat diperoleh.

Berbagai manfaat itu, sSeperti mempercepat penyerahan dan penyaluran BOS bidang pendidikan, memperlancar dan mempermudah penyaluran BOS sampai sekolah tujuan (tepat waktu sesuai dengan jumlah siswa per sekolah).

Selain itu, melaporkan penyaluran BOS per triwulan ke server monitoring dan evaluasi bos dalam jaringan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setiap transaksi penyaluran dana BOS ke rekening sekolah pada hari yang sama.

Bank SulutGo mendukung kesungguhan pemerintah kabupaten/kota dan provinsi dalam melakukan perbaikan demi perbaikan meliputii kebijakan akuntansi, memperbaiki sistem pembukuan dan pencatatan terhadap transaksi-transaksi keuangan, perbaikan dalam pengelolaan aset melalui inventaris aset dan penatausahaan yang lebih tertib.

Dia mengatakan tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, yang dimulai dari tingkatan pelaksana sampai manajemen pemerintah kabupaten/Kota sehingga setiap pengambilan keputusan yang memengaruhi kekayaan daerah telah mengacu kepada ketentuan perundang-undangan serta pada asas transparansi dan akuntabilitas.

Peningkatan Signifikan

Transaksi e-channel Bank SulutGo hingga semester pertama 2017 mengalami peningkatan cukup signifikan.

Sebelumnya, rata-rata transaksi e-channel di Bank SulutGo hanya di kisaran 500 ribu dan mencapai 1,6 juta transaksi.

Transaksi e-channel Bank Sulutgo melalui SMS banking sudah banyak digunakan nasabah, yakni layanan perbankan yang dapat diakses langsung oleh nasabah melalui layanan pesan singkat (SMS) dari perangkat telepon seluler.

Dengan fasilitas SMS banking Bank SulutGo, dapat dilakukan transaksi, antara lain cek saldo, transfer dana, pembayaran tagihan telepon, beli pulsa prabayar, dan informasi produk.

Perkembangan teknologi kini mewajibkan seluruh jasa dan industri, tak hanya perbankan, melakukan penyesuaian.

"Kami yakin, BSGdigital dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan seluruh nasabah BSG semakin meningkat dan kebutuhan transaksi perbankan siap," katanya.

Evolusi produk dan layanan perbankan sebenarnya sudah dimulai dalam beberapa tahun terakhir ini. Bank SulutGo pun harus ambil bagian dalam evolusi digital tersebut.

"Inisiatif digital ini kami kemas dalam nama BSGdigital dengan tagline `your future banking experience`," urainya.

Peran OJK

Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan OJK berperan penting dalam peningkatan kinerja Bank SulutGo.

"Dengan kerja keras OJK dalam mendukung dan mengawasi kinerja Bank SulutGo, sehingga membuahkan hasil yang sangat baik," katanya.

Saat ini, kinerja Bank SulutGo menunjukkan prestasi yang sangat baik sehingga pendapatan dan laba meningkat serta mampu menekan pengeluaran.

Hal tersebut, disebut Olly, selain karena kerja keras direksi juga pengawasan dan peran OJK dalam menunjang pembangunan di Sulut.

Pihaknya berharap ke depan kinerja tersebut terus ditingkatkan lagi sehingga mampu menarik investor untuk datang ke Sulut, sehingga menjadi "regional champion" di daerah sendiri.



(T.KR-NCY/B/M029/M029) 18-04-2018 08:15:37

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024