Manado, (Antaranews Sulut) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sigit Priohutomo berharap program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) didukung para pihak.

"Memang diperlukan upaya ekstra dari BKKBN dengan dukungan para pemangku kepentingan dan mitra kerja dalam melaksanakan program (KKBPK) ini," kata Sigit di Manado, Kamis.

Dia menyebutkan tugas pokok dan fungsi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah membangun manusia sehingga rakorda KKBPK yang dilaksanakan tidak sekadar seremonial, tetapi sungguh-sungguh diwujudkan dalam bentuk program "Kampung KB" yang berada di setiap kecamatan.

"Kampung KB menjadi kafetaria yang melayani kebutuhan masyarakat dalam membangun dan merencanakan keluarga yang cocok untuk mereka. Menyasar ke tingkat individu, misalkan apa alat kontrasepsi yang cocok untuk mereka karena setiap individu tentu berbeda kebutuhannya," sebutnya.

Sigit menjelaskan, pencapaian sasaran pembangunan kependudukan dan keluarga berencana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2015-2019) di antaranya menurunkan angka kelahiran total (total fertility rate) dari 2,6 menjadi 2,28 anak per wanita.

Selain itu, meningkatkan pemakaian alat atau obat kontarsepsi (contraceptive prevalence rate) dari 61,9 persen menjadi 66,0 persen dan menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani (unmet need) dari 11, 4 persen menjadi 9,91 persen pada tahun 2019.

Dia optimistis melalui rakorda yang mengintegrasikan seluruh sektor pembangunan di daerah, target-target tersebut dapat tercapai.

Rapat itu juga dirangkaikan dengan Pencanangan Gerakan Sulut Hebat melalui 20 ribu KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) dan peninjauan stan "Kampung KB" oleh Gubernur Olly Dondokambey dan Kepala BKKBN Sigit Priohutomo.



Sigit Pinardi

(T.K011/B/S024/S024) 15-03-2018 22:19:40

Pewarta : Karel Alexander Polakitan

Copyright © ANTARA 2024