Manado, (Antaranews Sulut) - Temuan uang palsu di Sulawesi Utara pada 2017 mengalami peningkatan sebesar 98,62 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama 2016.

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Soekowardojo di Manado, Jumat, mengatakan peningkatan yang cukup signifikan ini diperkirakan karena ada oknum yang tidak bertanggung jawab mencoba membuat uang emisi 2016.

Dia menjelaskan secara lembar uang palsu yang ditemukan tersebut, jika dibandingkan dengan jumlah uang rupiah asli yang diedarkan BI Sulut, masih sangat rendah walaupun ada peningkatan.

"Peningkatan temuan uang palsu kemungkinan merupakan upaya pemalsu memanfaatkan celah pengenalan Uang TE 2016 di masyarakat," katanya.

Oleh karenanya, upaya sosialisasi dan edukasi dilakukan secara intensif guna melengkapi kemampuan masyarakat dalam mengenali keaslian uang rupiah.

Dari data per pecahan terlihat temuan uang palsu didominasi oleh pecahan 100 ribu TE 2016, sekitar 40 persen dari jumlah lembar yang dilaporkan.

Temuan uang palsu ini, katanya, banyak ditemukan oleh teller bank, toko, dan ada dari masyarakat umum.

Jika ada masyarakat yang merasa curiga, katanya, diminta segera melaporkan ke pihak yang berwajib dalam hal ini kepolisian.

"Masyarakat di Sulut harus lebih waspada, jangan sampai tertipu dengan uang palsu yang telah diselipkan ke pecahan uang asli sebab uang palsu tidak akan ada penggantian baik dari pihak bank maupun pemerintah," katanya.



(T.KR-NCY/B/N002/N002) 09-03-2018 18:48:00

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024