Manado,( Antaranews Sulut) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjadi provinsi terbesar sebagai pengguna bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dibandingkan dengan bahan bakar premium di wilayah Sulawesi.
 
 Manager Communication dan CSR MOR VII Sulawesi Robby Hervindo mengatakan dalam Pertamina Family Gathering, kondisi ini dibuktikan dengan data turunnya penggunaan premium sampai minus 38  persen dan beralih ke BBM Pertalite.

 Sementara penggunaan BBM Solar di provunsi Sukut naik tiga persen dan pemakaianan Pertamax Turbo hanya 184 KL.

Robby mengatakan, pemakaian BBM  Pertalite memberikan dampak positif bagi kendaraan roda empat dan pengguna kemdaraan di Sulut.

 Menurutnya, BBM pertalite memiliki RON  90 di atas Premium yang memiliki RON 88 yang selain dapat merusak kondisi mesin kendaraan roda empat, juga dalam satu liter dapat menjalani 13 km.

Sedangkan bbm Premkium dalam saty liternya hanya dapat berjalan sejauh 11 km dan dapat berkarat karena mengandung unsur logam  timbal yang merupakan hidrocarbon yang memicu penyakit baik bagi oranh dewasa bahkan anak anak sesuai hasil.penelitian dari Universitas Indonesia.

Menurut Robby, Menteri KlH sudah mengeluarkan UU Nomor 20 tahun 2017 tentang penerapan baham bakarstandar euro 4 yang bebas dari unsur timbal.

     Sedangkan Elpigi, kata Robby, pemakaian elpiji yang disubsidi  pada tabung gas tiga kg mengalami kenaikan  dati tahun 2016  ke 2017 kenaikan sebeaar 19 persen, dan  Bright Gas mengalami kenaikan  104 persen.

    Sementara alokasi elpiji tahun 2018 untuk seluruh Indonesia mencapai 12.000 tabung. Namun pembagian alokasi pada setiap daerah belum ada.

    "Biasanya pembagian alokasi elpiji bagi setiap daerah diperoleh pada tiga bulan ke depan dari Dirjen Migas," demikian Robby.

Pewarta : Marlita Korua
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024