Manado, 16/12 (Antara) - Danrem 131 Santiago Brigjen TNI Joseph Robert Giri melepas keberangkatan peleton beranting Yudha Wastu Pramukha Jaya (YWPJ) dalam suatu upacara di Lapangan Hotinimbang, Kotamobagu, Sulawesi Utara, Sabtu.

Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito dalam sambutan dibacakan Danrem Brigjen Joseph Giri mengatakan gerak jalan peleton beranting secara rutin dilaksanakan setiap tahun menyambut Hari Infanteri TNI AD ini, bertujuan untuk memelihara, menumbuhkan kesadaran serta kebanggaan terhadap Korps Infanteri yang memiliki kemampuan mobilitas jalan kaki sebagai identitas serta ciri khas prajurit Infanteri.

"Selain itu, gerak jalan ini juga dimaksudkan untuk membangun jiwa korsa, semangat juang dan semangat korps sebagai prajurit TNI Angkatan Darat agar senantiasa kompak dan solid, serta menumbuhkan sikap patriotisme dan meneguhkan tekad Prajurit Korps Infanteri untuk siap setiap saat membela kehormatan bangsa dan menjaga kedaulatan negara," katanya.

Ia mengatakan, inilah momen yang sangat baik bagi para prajurit TNI untuk meneladani nilai-nilai dan semangat perjuangan serta militansi Panglima Besar Jenderal Sudirman sebagai seorang Prajurit yang rela berkorban demi nusa dan bangsa, berjuang tanpa pamrih serta senantiasa dekat dengan rakyat.

Sebagai generasi penerus yang tidak merasakan secara langsung pahit dan getirnya perjuangan seperti yang dialami oleh para pendahulu bangsa, maka kegiatan gerak jalan ini adalah momen yang sangat baik untuk lebih menghayati perjuangan para pahlawan tersebut.

Antara lain dengan melestarikan tradisi berjalan kaki bagi prajurit Infanteri.

Tradisi berjalan kaki bagi prajurit Infanteri dilatarbelakangi oleh Peristiwa Ambarawa, atau biasa dikenal dengan istilah Palagan Ambarawa, yang terjadi pada masa awal terbentuknya TNI segera setelah diproklamasikannya kemerdekaan RI.

Di mana pada waktu itu Tentara Keamanan Rakyat (cikal bakal TNI) bersama-sama dengan rakyat, dengan hanya bermodalkan tekad dan semangat serta senjata dan perlengkapannya yang masih sangat sederhana, berhasil memenangkan salah satu pertempuran terhebat dalam sejarah Perang Kemerdekaan RI melawan tentara Belanda yang membonceng pasukan Sekutu.

Sebagai wujud dari penghayatan nilai-nilai semangat juang dan patriotisme itu, mengharapkan para peserta gerak jalan peleton beranting YWPJ agar melaksanakan kegiatan ini dengan penuh tanggung jawab dan semangat juang yang tinggi.

Tumbuhkan rasa kebersamaan di antara para peserta dengan membuang jauh sikap egoisme dan fanatisme sempit yang berlebihan terhadap korps, jaga etika, sopan santun dan tata krama yang berlaku dikehidupan masyarakat setempat yang dilalui.

Serta jalin kemanunggalan dengan rakyat, baik di sepanjang rute gerak jalan maupun di daerah pergantian pasukan.

"Ingat, kemanunggalan TNI dengan rakyat merupakan cermin dan menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan kegiatan gerak jalan peleton beranting YWPJ," katanya.

Peleton beranting YWPJ menempuh jarak 234,7 Km dengan rute yang dilewati dari Lapangan Hotinimbang Kotamobagu, kemudian Lapangan Desa Insil Baru, Desa Torout, Desa Beringin, Kantor Kecamatan Toluwaan, Lapangan SMK 1 Ratahan, Desa Tounelet Kakas, Lapangan Sam Ratulangi Tondano, Lapangan Sarundajang Kawangkoan, Koramil Tomohon dan selesai di Rindam XIII Merdeka di Tomohon.

Hadir pada upacara tersebut antara lain Kasrem Santiago Kolonel Inf Endro Satoto, Dandim 1303 Bolmong Letkol Inf Sampang Sihotang, Dandim 1309 Manado Letkol Inf Arif Haryanto, Dandim 1310 Bitung Letkol Deden Hendayana, Dandim 1302 Minahasa Letkol Inf Jubert Nixon Purnama.
Dandim 1304 Gorontalo Letkol Inf Dadang Ismail Marzuki, Dandim 1301 Sangihe Letkol Inf Saiful Parenrengi, Kapolres Bolmong AKBP Gani Fernando , Danyon 711 Raksatama Letkol Inf Kusnandar Hidayat, Wali Kota Kota Kotamobagu Ir. Hj. Tatong Bara, Ketua DPRD Boltim Marsoleh Mamonto. ***2***
(T.J009/B/G004/G004) 16-12-2017 20:11:50

Pewarta : Jorie M R Darondo
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024