Manado, 12/12 (Antara) - Bank Indonesia (BI) meningkatkan sosialisasi keaslian rupiah jelang Natal di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Jelang Natal ini, kami meningkatkan sosialisasi keaslian rupiah pada masyarakat, sehingga jangan tertipu dengan uang palsu, yang terkadang sulit dibedakan," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo di Manado, Selasa.

Soekowardojo mengatakan sosialisasi dan edukasi ini dilakukan di sejumlah pasar tradisional, pemukiman padat penduduk, swalayan baik di Kota Manado maupun kabupaten dan kota.

"Akan ada peningkatan transaksi jelang Natal, sehingga masyarakat harus lebih jeli lagi," katanya.

Dia mengatakan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2016 ini. Bank Indonesia pada 19 Desember 2016 lalu meluncurkan sebelas pecahan uang Rupiah.

Sosialisasi ini untuk edukasi masyarakat, meredam tindakan kriminal pemalsuan uang.

Ke-11 uang Rupiah TE 2016 ini terdiri dari tujuh pecahan uang Rupiah kertas dan dan empat pecahan uang Rupiah logam. Uang Rupiah kertas terdiri dari pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000 dan Rp 1.000. Untuk uang Rupiah logam terdiri dari pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100.

?Dengan dikeluarkan dan diedarkannya sebelas pecahan uang Rupiah TE 2016, uang tahun emisi yang sebelumnya beredar masih tetap berlaku sebagai alat pembayaran yang sah (legal tender) sepanjang belum dicabut dan ditarik dari peredaran Bank Indonesia,? jelaanya.

Uang Rupiah TE 2016, dilengkapi pula dengan berbagai unsur pengaman yang bertujuan melindungi uang dari unsur pemalsuan.

Beberapa unsur pengaman antara lain cetakan terasa kasar jika diraba, gambar tersembunyi, gambar saling isi atau rectoverso, tinta berubah warna, benang pengaman, gambar raster, mikroteks, dan anti copy.

Seluruh unsur pengaman tersebut dapat memudahkan masyarakat dalam mengenali keaslian uang dengan menerapkan 3D (dilihat, diraba, diterawang). ***3***

(T.KR-NCY/B/B012/B012) 12-12-2017 10:59:24

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024