Manado, (AntaraSulut) - Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC mengajak Kaum Bapak Katolik(KBK) Keuskupan Manado untuk menjadi sarana kemuliaan Allah.

"Bukan untuk memperoleh tepuk tangan, bukan untuk mendapat pengakuan dari orang lain, bukan untuk menyembunykan maksud tertentu, tetapi semata-mata untuk memuliahkan Allah dan memanusiakan orang lain sehingga siapa saja yang ada sekitar kita merasakan kemuliaan Allah," kata Uskup Mgr Benedictus dalam Misa Rapat Kerja KBK Keuskupan Manado tahun 2017 berlangsung di Paroki Sta Ursula Watutumou ( Hotel Sutanraja), Minahasa Utara, Sabtu.

Sebagai sarana kemuliaan Allah, maka kaum bapak butuh kepastian, kepastian bahwa Allah mengasihi kita sehingga pada akhirnya kita akan berseru "Ini aku, utuslah aku," kata Uskup didampingi selebran pendamping Penasehat Rohani KBK Keuskupan Manado Pastor Christian Santie MSC dan Pastor Paroki Watutumou Pastor Frans Mangundap Pr.  

Yesus mengatakan kamu adalah garam dan terang dunia, untuk menjadi garam kita perlu ada cahaya bahwa Allah mengasihi kita, karena itulah yang akan diwartakan kepada orang lain kemana saja kita diutus. Perutusan itu sendiri, kata Mgr Benedictus, sudah jelas prosesnya mulai dari diri sendiri, kita harus mengalami perubahan dari diri kita sendiri dengan begitu merasa terutus untuk mengubah dunia.

"Perutusan kita menjadi garam dan terang. Hendaknya terangmu bercahaya di depan siapa pun orang yang melihat kamu," kata "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang orang," kata Uskup mengutip inti bacaan Injil pada misa hari ini.

Untuk mengantar orang lain pada kemuliaan Allah, Uskup Benedictus mencontohkan Suster Teresa dari India, dia orang Albania datang ke India, bukan untuk memperkenalkan teknik kemajuan, tetapi kepastian bahwa Allah mengasihi dia dan itu yang dia bagikan kepada orang lain dengan cara melayani orang miskin yang paling miskin.

"Sr Teresa tanpa ada kepentingan, dia membuka banyak mata bukan hanya sesamanya dan saudara beragama lainnya, tetapi banyak orang terbuka melihat kesaksian, dimana dia menampakkan dan mewahyukan kemuliaan Tuhan, dengan sentuhan kasih. St fransiskus dari Asisi dia terkenal karena simbol perdamaian. Tanpa perkataan orang telah melihat kita. Ini aku, utuslah aku. KBK menjadi sumber terang dan mengatar Kemuliaan Allah.

Misa pembukaan Raker KBK Keuskupan Manado dihadiri Ketua Umum KBK Keuskupan Edwin Kindangen dan seluruh pengurus KBK Keuskupan Manado serta perutusan ketua KBK se paroki di Keuskupan Manado dengan wilayah kerja Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah.

Pewarta : Guido Merung
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024