Manado, 20/11 (Antara) - Temuan uang palsu di Indonesia mengalami penurunan sekitar 90 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

"Tahun sebelumnya uang palsu ditemukan sekitar 20 lembar dari 1 juta uang yang diedarkan namun tahun ini turun hanya sekitar lima lembar," kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi dalam Pelatihan Wartawan Daerah 2017 di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin tahu dan paham akan ciri-ciri keaslian uang rupiah.

Ternyata temuan uang palsu di Indonesia menunjukkan kecenderungan penurunan sangat tajam, karena masyarakat semakin paham mana uang yang asli dan palsu.

Sosialisasi keaslihan rupiah yang terus menerus dilakukan memberi pemahaman kepada masyarakat daerah ini, karena itu semakin cermat ketika menerima uang.

"BI terus melakukan sosialisasi kepada berbagai kalangan, dan ini memberi manfaat yang besar, sebab masyarakat semakin mengenal keaslian rupiah," katanya.

Kendati temuan uang palsu semakin berkurang, katanya tetapi masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan, karena pengedar uang palsu memanfaatkan setiap kesempatan.

Demikian juga masyarakat di daerah pedesaan, supaya meneliti dengan cermat setiap kali menerima uang, apalagi dari orang yang tidak dikenal.

Berdasarkan Undang-undang nomor 7 tahun 2011 tentang Mata Uang, BI telah mengeluarkan dan mengedarkan rupiah tahun emisi terbaru yang sesuai ciri-cirinya dengan ketentuan yang diamanatkan Undang-undang.

Beberapa ciri umum Uang Rupiah kertas adalah adanya gambar lambang negara Garuda Pancasila, frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta tanda tangan pihak Pemerintah dan Bank Indonesia.***3***



Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024