Manado, (AntaraSulut) - Kepala Task Force IMF-World Bank (WB) Annual Meeting 2018 BI Peter Jacobs mengatakan Indonesia harus memanfaatkan kegiatan internasional ini untuk meningkatkan perekonomian di daerah. "Pada pertemuan IMF-World Bank (WB) Annual Meeting 2018 di Bali ini adalah kesempatan untuk memperkenalkan Indonesia," kata Peter saat Bank Indonesia "Goes to Campus" di Unsrat Manado, Jumat. Dia mengatakan ini kesempatan Indonesia memperkenalkan diri kepada dunia, akan kebaikan, potensi dan kekayaan yang dimiliki. "Yang akan hadir nanti dari 189 negara selain pemerintah, perbankan, investor, pengusaha, dan jika kita memperkenalkan Indonesia dengan segala kelebihan dan keindahannya, pasti akan ada yang datang lagi," jelasnya. Bisa saja, kata Peter, setiap negara bisa melirik sektor pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata untuk menanamkan investasinya, hal ini akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan daerah. Dengan kegiatan BI Goes to Campus di Manado saat ini, pihaknya berharap mahasiswa dapat belajar dengan baik, karena masa depan Bangsa Indonesia berada pada anak-anak zaman sekarang. Dia menjelaskan Dalam pertemuan IMF-World Bank (WB) Annual Meeting 2018 di Bali diperkirakan akan hadir sampai 15.000 orang dari 189 negara anggota itu utamanya delegasi Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. "Kalau mereka datang, Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral bersama delegasi banyak yang memanfaatkan kesempatan bertemu dengan mereka," katanya. Peter juga menyebut peserta dari negara anggota IMF dan Bank Dunia sudah mencapai 4.000 orang, belum lagi ditambah dengan delegasi dan staf lainnya yang ikut dalam rombongan. Jika dihitung secara keseluruhan, maka diperkirakan jumlah peserta IMF-World Bank Annual Meeting 2018 mencapai 15.000 orang. IMF-World Bank Annual Meeting 2018 direncanakan pada tanggal 9-14 Oktober 2018 mendatang, tapi pertemuan resminya sendiri berlangsung mulai tanggal 12-14 Oktober 2018. Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo mengatakan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado terpilih menjadi salah satu dari enam kampus perwakilan enam kota besar di Indonesia yang akan diselenggarakan iven BI Goes To Campus. Kegiatan diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Net TV berlangsung di Auditorium Unsrat, Jumat (17-18/11) Dia menjelaskan mekanisme penyelenggaraan kegiatan dan kesiapan panitia dalam mensukseskan iven bergengsi ini. BI Goes To Campus akan diawali dengan kegiatan Kuliah Umum dan Focus Group Discussion (FGD) yang akan berlangsung secara internal dengan melibatkan 200 orang mahasiswa FEB, dan dosen FEB pada Jumat (14/11). Materi Kuliah Umum adalah “Kebanksentralan” dan “Ciri-Ciri Mata Uang,” lalu materi FGD adalah “Komunikasi Bank Indonesia.” Setelah itu, BI Goes To Campusakan berlangsung dalam bentuk kegiatan Workshop mengenai Vlogger dan Bloggerpada Sabtu (18/11), dengan target peserta 2000 orang mahasiswa se-Sulut,” jelasnya. Tujuan utama penyelenggaraan kegiatan BI Goes To Campus, lanjut Devit, untuk mensosialisasikan program BI tentang emisi/model baru mata uang Indonesia, mata uang Indonesia mewakili lambang negara, kebanksentralan dan cinta rupiah. Mahasiswa diedukasi untuk tidak hanya tahu menggunakan uang tersebut, tapi juga mengetahui seluk-beluk mata uangnya sendiri. Ketua Panitia Lokal BI Goes To Campus Unsrat, Devit Wurara mengatakan Unsrat mewakili Kota Manado untuk pelaksanaan kegiatan ini dan merupakan kampus ketiga sejak BI Goes To Campus mulai digelar. Kampus pertama adalah Universitas Mulawarman, Samarinda, 3-4 November 2017. Kampus kedua, Universitas Muhammmadyah, Yogyakarta, 6-7 November 2017. Kampus ketiga, Universitas Sam Ratulangi, Manado, 17-18 November 2017. Kampus keempat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 21-22 November 2017. Kampus kelima, Universitas Udayana, Bali, 29-30 November 2017. Kampus keenam, Universitas Andalas Padang, 6-7 November 2017. Penetapan Unsrat sebagai perwakilan Manado dalam iven ini, dikarenakan Unsrat dinilai memiliki kualitas kampus yang mumpuni, sudah pernah menjalin kerja sama sebelumnya dengan BI Sulut, dan letak geografis yang dekat dari pusat kota memudahkan kunjungan dari para tamu undangan pejabat BI dan Pemerintah Provinsi Sulut maupun Kota Manado. Persiapan panitia lokal Unsrat sudah hampir 80 persen dan masih akan terus di follow up lagi sampai bisa fix semuanya. Selebihnya kurang mengkoordinasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi (Himakom) Fispol perihal jumlah peserta yang akan mengikuti kegiatan. Adapun, peran NET TV dalam kegiatan ini adalah event organizer dan media publikasi yang akan menayangkan secara live iven BI Goes To Campus di Unsrat, tutup Devit. Acara dimoderatori oleh Presenter NET TV, Rahma Hayuningdyah, dan di sela-sela acara akan ada video pendek tentang kompetisi video dan blog yang sementara digelar oleh BI sejak 25 Oktober 2017 sampai 31 Desember 2017. Total hadiah dalam kompetisi ini senilai 150 Juta Rupiah. Bagi mahasiswa yang ingin mengikuti kompetisi ini, silahkan kunjungi http://cintarupiah.id. Adapun, terdapat sertifikat dan beragam kuis dengan berbagai hadiah menarik yang akan diberikan pihak penyelenggara kepada para peserta kegiatan. Panitia Lokal BI Goes To Campus Unsrat berjumlah 55 orang mahasiswa. Terdiri dari mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI), mahasiswa Himakom Fispol, dan mahasiswa perwakilan BEM FEB.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024