Manado, (AntaraSulut) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sulawesi Utara Ir. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan mendampingi Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri pada penganugerahan gelar goktor Honoris Causa bidang ekonomi Universitas Nasional Mokpo Korea Selatan, Kamis. 

Gelar diberikan atas konsistensi Megawati dalam memperjuangkan demokrasi Pancasila sebagai alternatif bagi sistem ekonomi kapitalisme saat ini.

Kepala Bagian Humas Pemprov Sulut Roy Saroinsong mengatakan, gelar diberikan dalam prosesi yang dilaksanakan di ruangan aula rektorat Universitas Nasional Mokpo. 

Acara itu dihadiri lebih dari 1.000 mahasiswa Universitas Mokpo yang mengikuti acara sejak awal, perwakilan petinggi partai penguasa di Korea Selatan (Korsel) Park Ji Won dari Democratic Party, Gubernur, dan walikota setempat, civitas akademika Universitas Mokpo termasuk ketua ikatan alumninya, serta para pengusaha dan kamar dagang setempat.

Sementara dari Indonesia, selain ibu Ir Rita, Megawati turut didampingi anggota keluarga dan sejumlah kawan dekatnya, termasuk putra sulungnya Muhammad Rizky Pratama, anggota DPR Herman Hery, Daryatmo Mardiyanto, dan Nico Siahaan. Hadir pula Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi dan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Joni Hermana.

"Saya sangat merasa terhormat untuk gelar Doktor Honoris Causa dari kampus seperti ini," kata Megawati.

Dia mengaku merasa bangga karena bisa memfasilitasi kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan, termasuk perjanjian kerja sama Mokpo National University dan ITS yang dilakukan sebelum pemberian gelar itu.

Rektor ITS Joni Hermana mengatakan pemberian gelar doktor kehormatan itu merupakan bentuk pengakuan atas besarnya pengaruh kebijakan Megawati dari kacamata internasional. Pihaknya menilai Universitas Mokpo sudah tepat memberikan gelar DHC itu.

"Ibu Megawati memang memiliki peran yang sangat besar. Beliau adalah presiden RI Kelima, Ibu Bangsa dari negara Indonesia yang berpenduduk 250 juta orang dan memimpin parpol terbesar di Indonesia," kata Joni.


Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024