Manado, (Antara) - Tingkat elektrifikasi Wilayah Sulawesi Utara Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) hingga saat ini telah mencapai 85 persen.

"Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan jika dibandingkan waktu yang lalu," kata General Manager PT PLN Suluttenggo Edison Sipahutar saat Hari Listrik Nasional di Manado.

Dia mengatakan berarti hampir sebagian besar daerah di Suluttenggo telah dialiri aliran listrik.

"Kami akan terus menerangi hingga ke pelosok desa, sesuai dengan tema Hari Listrik Nasional Tahun ini "kerja bersama terangi Indonesia"," katanya.

Sehingga ke depan, pihaknya berupaya untuk menerangi atau meningkatkan daya listrik di pelosok desa.

Dia mengatakan, hal ini juga untuk peningkatan rasio elektrifikasi di wilayah tersebut. 

Di Suluttenggo, katanya, masih ada sekitar 20-an desa yang belum dialiri listrik dan ditargetkan akan teraliri semuanya pada tahun 2019 nanti.

"Kami sementara berupaya agar semua masyarakat di Suluttenggo bisa menikmati aliran listrik," jelasnya.

Ia menjelaskan untuk mengaliri listrik ke desa-desa tertinggal yang letaknya jauh dan tersebar di pelosok-pelosok negeri, membutuhkan pendekatan khusus. 

Desa-desa ini umumnya sulit dijangkau moda transportasi biasa, katanya, karena menantang dari sisi geografis dan prasarana transportasinya belum memadai.

Populasi penduduk rata-rata sedikit dengan tingkat kepadatan yang rendah. Implikasinya, membangun jaringan listrik PLN menjadi sangat mahal.

Sehingga, katanya, akan memaksimalkan pemanfaatan energi setempat yang erat kaitannya dengan energi terbarukan, seperti energi surya, air, angin, biomassa, hingga arus laut.***1***

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024