Manado, (AntaraSulut) - Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara Prof Dr dr Grace Debbie Kandou MKes mengharapkan melalui "Gerakan Masyarakat Hidup Sehat" (GERMAS) akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia.

"IPM merupakan suatu ukuran untuk melihat tingkat kemajuan suatu negara. IPM suatu negara diukur berdasarkan tiga indikator utama yaitu kesehatan, pendidikan dan ekonomi," jelas Kandou di Manado, Selasa.

Pada Forum Ilmiah Tahunan III-Musyawarah Kerja Nasional Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dan Rapat Kerja Tahunan X Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) itu dia mengatakan, berdasarkan Laporan United Nations Development Program (UNDP), IPM Indonesia tahun 2015 adalah 0.689.

Ini menempatkan Indonesia dalam kategori pembangunan manusia menengah, dan peringkat 113 dari 188 negara.

"Hal ini mencerminkan kemajuan yang telah dicapai Indonesia. Akan tetapi peringkat ini masih jauh di bawah negara tetangga seperti Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand," jelasnya.

Menurut Guru Besar Universitas Sam Ratulangi itu, kesehatan menjadi salah satu indikator IPM yang harus diperbaiki jika Indonesia ingin mengejar ketertinggalan dari negara ASEAN lainnya.

Dia menambahkan, dalam rapat kerja kesehatan nasional 2017, Presiden Joko Widodo menekankan beberapa strategi penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Di antaranya, pemenuhan kebutuhan gizi anak sebagai investasi bangsa, pemberantasan penyakit menular dan tidak menular, medorong peran aktif puskesmas dalam upaya pencegahan, serta sinergisitas antarkementerian dan lembaga dalam mendukung upaya peningkatan derajat kesehatan.

Selanjutnya, sinergi perencanaan dan penganggaran di tingkat pusat dan daerah, pengendalian konsumsi rokok, promosi kesehatan dengan pendekatan keluarga sehat, reformasi birokrasi agar dapat memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat, serta penekanan kepada lintas sektor agar bersama berperan dalam GERMAS sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017.***4***



(T.K011/B/G004/G004) 18-10-2017 23:09:17

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024