Manado, (Antara) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mendorong pengembangan komoditas bawang merah setelah penutupan kanal impor dari negara produsen oleh Kementerian Pertanian sejak 2016.

"Kebijakan itu ternyata mampu membangkitkan gairah petani dan warga membudidayakan komoditas yang sering memicu inflasi tersebut," kata Gubernur Olly Dondokambey pada panen bawang merah di kawasan perkebunan Desa Tonsewer Selatan, Tompaso Barat, Minahasa, Minggu.

Gubernur terlihat penuh senyum saat melakukan panen komoditas unggul khas sentra pertanian Tompaso.

"Komoditas ini (bawang merah) telah bersertifikat dan memiliki SK dari Kementerian Pertanian," ujarnya.

Benih bawang merah jenis "Lansuna" itu lanjut dia, terus dikembangkan untuk meningkatkan produksi.

"Ciri khas bawang merah Lansuna sangat jelas terlihat, yaitu ukuran sedikit lebih besar dari ukuran bawang merah rata-rata yang beredar di pasaran. Soal warna, tentu saja sesuai dengan namanya," katanya.

Menurut Gubenur, pembangunan di sektor pertanian menjadi salah satu prioritasnya dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Sulut.

"Program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) dikerjakan hingga ke pedesaan. Mudah-mudahan ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat dalam upaya menunjang program pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," ungkap Olly.

Di tempat yang sama, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulut, Hiasinta Motulo menjelaskan beberapa keunggulan dari varietas bawang merah "Lansuna` yang ditanam di Tompaso, salah satunya bisa ditanam kapan saja tanpa mengenal musim.

"Varietas ini meskipun penanamannya dilakukan di luar musim tanam hasilnya akan memuaskan,� katanya.

Sementara itu, Bupati Minahasa Drs Jantje Wowiling Sajow mengatakan varietas unggulan bawang merah jenis ini akan dikembangkan ke sentra-sentra pertanian lainnya.

"Intinya pemerintah akan terus bekerjasama dengan para ahli pertanian untuk menggenjot sektor pertanian di Minahasa sebab sektor ini sangat berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat," kata Sajow.***3***�



(T.K011/B/N002/N002) 08-10-2017 22:45:32

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024