Manado, (Antara) - Kredit produktif bank perkreditan rakyat (BPR) Citra Dumoga hingga mencapai 72 persen dari total keseluruhan kredit yang disalurkan.
"Sejak awal kami memprioritaskan penyaluran kredit produktif," kata Direktur Utama Bank Citra Vicky Palit di Manado, Kamis.
Dia mengatakan dari keseluruhan kredit yang disalurkan sebagian besar untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), karena dinilai mampu meningkatkan perekonomian daerah.
"Bank Citra pada awalnya berada di Kabupaten Bolaang Mongondow yang memberikan pinjaman kepada petani padi daan petani pangan lainnya," katanya.
Selain ke sektor pertanian, juga ke perkebunan, perikanan dan pariwisata.
Dan, saat ini, katanya, Bank Citra membiayai konstruksi penyelesaian infrastruktur pemerintah.
"Jadi, Bank Citra memfasilitasi pembiayaan penyelesaian infrastruktur," jelasnya.
Harus diakui, katanya, rata-rata non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah BPR berada di atas batas yang ditetapkan Bank Indonesia (BI).
Namun, katanya, ke depan akan terus ditekan, karena target penyaluran BPR ke UMKM, pasti NPL akan tinggi.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo dan Maluku Utara Elyanus Pongsoda mengatakan penyaluran kredit ke sektor produktif oleh perbankan akan terus didorong karena mampu meningkatkan ekonomi.
"Kami akan memantau sehingga kinerja BPR di Sulut tetap sehat," jelasnya.***3***
(T.KR-NCY/B/M019/M019) 05-10-2017 13:36:44
"Sejak awal kami memprioritaskan penyaluran kredit produktif," kata Direktur Utama Bank Citra Vicky Palit di Manado, Kamis.
Dia mengatakan dari keseluruhan kredit yang disalurkan sebagian besar untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), karena dinilai mampu meningkatkan perekonomian daerah.
"Bank Citra pada awalnya berada di Kabupaten Bolaang Mongondow yang memberikan pinjaman kepada petani padi daan petani pangan lainnya," katanya.
Selain ke sektor pertanian, juga ke perkebunan, perikanan dan pariwisata.
Dan, saat ini, katanya, Bank Citra membiayai konstruksi penyelesaian infrastruktur pemerintah.
"Jadi, Bank Citra memfasilitasi pembiayaan penyelesaian infrastruktur," jelasnya.
Harus diakui, katanya, rata-rata non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah BPR berada di atas batas yang ditetapkan Bank Indonesia (BI).
Namun, katanya, ke depan akan terus ditekan, karena target penyaluran BPR ke UMKM, pasti NPL akan tinggi.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo dan Maluku Utara Elyanus Pongsoda mengatakan penyaluran kredit ke sektor produktif oleh perbankan akan terus didorong karena mampu meningkatkan ekonomi.
"Kami akan memantau sehingga kinerja BPR di Sulut tetap sehat," jelasnya.***3***
(T.KR-NCY/B/M019/M019) 05-10-2017 13:36:44