Tondano (AntaraSulut) - Wilayah Tanawangko Satu Kecamatan Tombariri menjadi tuan rumah pelaksanaan Sidang Majelis Sinode Tahunan (SMST) ke-30 Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) tahun 2017, kegiatan diadakan sejak Senin (2/10) hingga Kamis (5/10), bertempat di jemaat GMIM Sentrum Borgo.

Kegiatan diawali laporan oleh Ketua Umum SMST ke-30 Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan diwakili Ketua Harian DR Olga Sajow-Singkoh dalam acara pembukaan.

"SMST tahun keempat dalam masa pelayanan tahun 2014-2018 ini memiliki tujuan umum yakni untuk mengevaluasi pelaksanaan program dan ABT tahun 2017 dan akan menetapkan program dan ABT tahun 2018," sebutnya.

Ia mengatakan dalam SMST ini akan ada pembahasan sidang yang akan dibagi dalam delapan bidang yakni bidang ajaran, hubungan kerja sama, penggembalaan sumber daya yayasan, pekerja GMIM dan Pelsus, data dan informasi, hukum dan HAM sertifikasi aset, perbendaharaan dan pengawasan, serta bidang umum dan Bipra.

"Terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Pemprov Sulut, pemerintah kabupaten/kota dan seluruh yang terlibat yang sudah mendukung kegiatan ini, termasuk seluruh warga GMIM. Harapan kami, SMST ini akan memberikan hal yang luar biasa bagi kemajuan GMIM," sampainya.

Pembukaan kemudian diawali dengan ibadah yang dipimpin Sekretaris Umum Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM Pdt Hendri Runtuwene dengan mengangkat pembacaan Alkitab dalam Kitab Kisah Para Rasul 6:1-7.

Usai ibadah dan pemukulan tetengkoren tanda SMTS ini dibuka, dilanjutkan dengan sambutan, yang pertama sambutan dari Ketua PGI yang diwakili Pdt Gomar Gultom, dimana dirinya memberi apresiasi dan ucapan selamat atas eksistensi perjalan GMIM di Sulut dan bahkan Indonesia dan dunia, karena GMIM ada dimana-mana.

Kemudian Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyampaikan selamat kepada panitia dan GMIM yang telah berusia 83 tahun kemarin dipusatkan di Amurang. Dondokambey mengapresiasi peran GMIM cukup besar di Sulut dalam menciptakan suasana aman dan tertib di tengah masyarakat.

"Harapan kami, melalui SMST ke-30 ini, GMIM mampu menggelorakan kembali semangat pelayan dalam pelayanan GMIM di tengah-tengah masyarakat di Sulut. Kita saat ini diperhadapkan dengan pelayanan yang semakin berat dan kompleks, untuk itu harus terus berbenah sehingga tidak merusak identitas sebagai umat Tuhan. Tantangan ini harus dicarikan solusi konkrit, sebagai tugas pelayanan kita untuk menjalankan misi Tuhan Yesus Kristus. GMIM harus menjadi motor penggerak dalam membentuk karakter anak bangsa," tutur Dondokambey.

"Kiranya GMIM dapat menata sesuai dengan apa yang disampaikan Alkitab dan jangan menafsirkan diluar batas kemampuan kita," terangnya.

Turut hadir dalam ibadah pembukaan SMST ini, Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow, Walikota Manado Vicky Lumentut, Wakil Bupati Minahasa Utara Yoppy Lengkong, perwakilan Pangdam XIII Merdeka, perwakilan Kapolda Sulut, Forkompinda Sulut, Forkompimda Minahasa dan peserta SMST.

Pewarta : Martsindy Rasuh
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024