Tondano (Antarasulut) - Youla Lariwa Mantik (YLM) memegang teguh falsafah Dr. Sam Ratulangi, Si Tou Timou Tumou Tou atau Manusia Hidup Untuk Memanusiakan Orang Lain.
Demi mewujudkan tekadnya itu, YLM merantau dengan satu Nazar kembali dengan kesuksesan untuk merubah daerahnya menjadi lebih baik.
Dia pernah berjanji kepada orang tuanya, ingin merantau keluar daerah, merubah nasib karena tekanan hidup pas-pasan di kampung halaman.
Dengan niat dan semangatnya, YLM selesaikan studi S1 Fakultas Hukum di Universitas Sam Ratulangi Manado, Ia langsung berangkat ke Jakarta beradu nasib dengan kerasnya ibukota.
"Saya harus merantau keluar daerah, karena keluarga kami hanya pas pasan, waktu saya keluar dari rumah dan berangkat ke jakarta di hadapan ke dua orang tua, saya berjanji tidak mencintai kampung sebelum sukses di rantau," katanya.
Ketika disinggung bahwa dirinya masuk dalam bursa pencalon bupati di Kabupaten Minahasa, Ia pun langsung menjawab secara spontan.
"Sekarang saya menagih janji saya kepada diri sendiri, dulukan waktu mau merantau saya bernasar bahwa tidak mencintai kampung kalau belum berhasil, sekarang saya sudah mencintai daerah ini karena saya sudah sukses di rantau, saya ingin Minahasa berubah seperti perubahan diri saya sendiri dan saya selalu mengandalkan Tuhan, tanpa Tuhan kita tidak seperti ini, "kata pengusaha sukses ini.
Dalam pemberitan sebelumnya YLM banyak mendapat dukungan dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, akademisi dan masyarakat kalangan menengah ke bawa.***
Demi mewujudkan tekadnya itu, YLM merantau dengan satu Nazar kembali dengan kesuksesan untuk merubah daerahnya menjadi lebih baik.
Dia pernah berjanji kepada orang tuanya, ingin merantau keluar daerah, merubah nasib karena tekanan hidup pas-pasan di kampung halaman.
Dengan niat dan semangatnya, YLM selesaikan studi S1 Fakultas Hukum di Universitas Sam Ratulangi Manado, Ia langsung berangkat ke Jakarta beradu nasib dengan kerasnya ibukota.
"Saya harus merantau keluar daerah, karena keluarga kami hanya pas pasan, waktu saya keluar dari rumah dan berangkat ke jakarta di hadapan ke dua orang tua, saya berjanji tidak mencintai kampung sebelum sukses di rantau," katanya.
Ketika disinggung bahwa dirinya masuk dalam bursa pencalon bupati di Kabupaten Minahasa, Ia pun langsung menjawab secara spontan.
"Sekarang saya menagih janji saya kepada diri sendiri, dulukan waktu mau merantau saya bernasar bahwa tidak mencintai kampung kalau belum berhasil, sekarang saya sudah mencintai daerah ini karena saya sudah sukses di rantau, saya ingin Minahasa berubah seperti perubahan diri saya sendiri dan saya selalu mengandalkan Tuhan, tanpa Tuhan kita tidak seperti ini, "kata pengusaha sukses ini.
Dalam pemberitan sebelumnya YLM banyak mendapat dukungan dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, akademisi dan masyarakat kalangan menengah ke bawa.***