Tondano (AntaraSulut) - Pelaksanaan launching pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang dipusatkan di Kabupaten Minahasa berlangsung aman, tertib dan sukses. Kegiatan diadakan di Wale Ne Tou Minahasa, Jumat (15/9).

Kegiatan diawali dengan kata-kata sambutan oleh Ketua KPU Minahasa Meidy Y Tinangon dan laporan singkat Ketua Panitia Kristoforus Ngantung. Dan diwarnai dengan drama singkat mengenai gambaran Pilkada yang disutradarai Ken Oroh.

"Demokrasi Indonesia berawal dari Kabupaten Minahasa, karena sudah lama mengenal demokrasi," ungkap Tinangon,

"Terima kasih atas dukungan selama ini yang diberikan kepada kami penyelenggara Pemilu khususnya KPU Minahasa sehingga boleh melaksanakan semua rangkaian kegiatan bahkan hingga launching Pilkada ini," sampainya.

Dalam kesempatan tersebut Ketua KPU RI Arief Budiman mengatakan drama Pilkada yang dimainkan adalah gambaran Pemilu di Indonesia, dan ini menjadi tontonan luar biasa.

"Kalau dipertontonkan di tingkat nasional, saya yakin melalui tayangan ini akan menjadikan Pilkada yang kredibel, akuntabel dan berkualitas," ungkap Budiman.

"Drama itupun boleh dijadikan jingle di KPU RI nantinya, karena saya sangat terharu melihatnya tadi," katanya.

Ia pun mengatakan dunia internasional sudah banyak melihat kualitas Pilkada di Indonesia. Bahkan, Indonesia pun terus diundang dalam kegiatan-kegiatan internasional.

"Profesor asal Amerika sempat mengatakan bahwa kalau anda ingin belajar Pemilu, anda harus berlajar di Indonesia," ungkapnya.

Tentunya, lanjut Budiman, tahun 2017 dan 2018 pelaksanaan Pilkada serentak melibatkan hampir 70 persen total pemilih di Indonesia. Maka semua akan bertarung dan berkompetisi di 2018. Disitu akan dilihat apakah KPU mampu menjadi penyelenggara yang kredibel dan akuntabel.

"Jadi mari kita sama-sama sukseskan Pilkada serentak 2018 nanti. Berbeda boleh-boleh saja, asalkan kedepankan demokrasi. Yang terpenting adalah memilih pemimpin yang benar-benar berkualitas," sampainya.

"Saya berharap melalui Kabupaten Minahasa, bisa menjadi pioner dan contoh sebagai daerah penyelenggara Pilkada demokratis di Indonesia," sebutnya.

Drama tadi, lanjut Budiman memberikan gambaran bahwa merah dan putih tidak bisa dilebur dan menjadi warna pink, karena memang tidak bisa disatukan. Namun, merah dan putih bisa disatukan tanpa melihat perbedaan.

"Jangan paksakan perbedaan melebur menjadi satu, tapi mau bersama untuk bekerja sama. Marilah bagian akhir dalam Pilkada dapat menyatukan semua dan mudah-mudahan bisa terjadi di Minahasa," harapnya.

Nantinya, Pilkada Kabupaten Minahasa bisa berlangsung secara kredibel, akuntabel, transparan.

Dilanjutkan dengan launching Pilkada oleh Ketua KPU-RI Arief Budiman ditandai dengan pemukulan tetengkoren.

Turut hadir pada kesempatan tersebut, pimpinan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI Hasyim Ashari, Ketua KPU Sulut Yessy Momongan bersama komisioner, bupati dan wakil bupati Minahasa, unsur Forkompida dan pimpinan partai Politik.

Pewarta : Martsindy Rasuh
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024