Tondano (AntaraSulut) - Guna membantu tugas pokok kehumasan untuk mensosialisasikan semua kegiatan maupun program di pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Minahasa melaksanakan sosialisasi jurnalistik, bertempat di ruang sidang kantor bupati, Rabu (13/9).
Kegiatan dibuka Asisten III Bidang Administrasi Umum Hetty Rumagit dan selaku narasumber Voucke Lontaan sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulut.
Kegiatan dibuat karena perlunya bimbingan dan pelatihan jurnalistik bagi para ASN dan bertanggung jawab di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing.
Kegiatan bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para ASN OPD tentang jurnalistik dan cara menulis berita yang benar dan dapat di pertanggungjawabkan. Serta membentuk kepribadian seorang jurnalis yang bertanggungjawab di setiap OPD Kabupaten Minahasa.
Rumagit menyampaikan sosialisasi jurnalistik ini sangat penting diadakan guna mengembangkan potensi ASN untuk menjadi jurnalis/penulis yang bisa bertanggung jawab dengan isi tulisannya.
"Ini pun diadakan untuk mengatasi berita hoax, dengan maksud dapat memberikan pemahaman, pengertian tentang jurnalistik hebat dan anti hoax. Sesuai dengan undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers yang menyatakan bahwa dalam melakukan perannya perlu kebebasan pers dalam menyampaikan informasi publik secara jujur dan berimbang," terangya.
Ia menyampaikan dalam rangka reformasi birokrasi menyadari bahwa dengan mengenal dan mengetahui cara menjadi jurnalis yang bertanggung jawab akan menghasilkan berita yang hebat dan menjadi salah satu prasyarat menuju tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance), transparan dan akuntabel sehingga sosialisasi jurnalistik tahun 2017 di lingkup pemerintah Kabupaten Minahasa perlu dilaksanakan.
Rumagit berharap melalui kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan menyamakan persepsi dalam bidang jurnalistik, juga dapat menjadi sarana guna meningkatkan kualitas aparatur dalam menyediakan, memberikan atau menerbitkan berita yang mampu dipertanggungjawabkan, lengkap, valid, mudah dimengerti dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berada di bawah kewenangannya selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan.
Kegiatan turut dihadiri peserta kegiatan sosialisasi jurnalistik perwakilan OPD, pegawai kecamatan se-Minahasa, serta perwakilan pers Biro Minahasa.
Kegiatan dibuka Asisten III Bidang Administrasi Umum Hetty Rumagit dan selaku narasumber Voucke Lontaan sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulut.
Kegiatan dibuat karena perlunya bimbingan dan pelatihan jurnalistik bagi para ASN dan bertanggung jawab di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing.
Kegiatan bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada para ASN OPD tentang jurnalistik dan cara menulis berita yang benar dan dapat di pertanggungjawabkan. Serta membentuk kepribadian seorang jurnalis yang bertanggungjawab di setiap OPD Kabupaten Minahasa.
Rumagit menyampaikan sosialisasi jurnalistik ini sangat penting diadakan guna mengembangkan potensi ASN untuk menjadi jurnalis/penulis yang bisa bertanggung jawab dengan isi tulisannya.
"Ini pun diadakan untuk mengatasi berita hoax, dengan maksud dapat memberikan pemahaman, pengertian tentang jurnalistik hebat dan anti hoax. Sesuai dengan undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers yang menyatakan bahwa dalam melakukan perannya perlu kebebasan pers dalam menyampaikan informasi publik secara jujur dan berimbang," terangya.
Ia menyampaikan dalam rangka reformasi birokrasi menyadari bahwa dengan mengenal dan mengetahui cara menjadi jurnalis yang bertanggung jawab akan menghasilkan berita yang hebat dan menjadi salah satu prasyarat menuju tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance), transparan dan akuntabel sehingga sosialisasi jurnalistik tahun 2017 di lingkup pemerintah Kabupaten Minahasa perlu dilaksanakan.
Rumagit berharap melalui kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan menyamakan persepsi dalam bidang jurnalistik, juga dapat menjadi sarana guna meningkatkan kualitas aparatur dalam menyediakan, memberikan atau menerbitkan berita yang mampu dipertanggungjawabkan, lengkap, valid, mudah dimengerti dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berada di bawah kewenangannya selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan.
Kegiatan turut dihadiri peserta kegiatan sosialisasi jurnalistik perwakilan OPD, pegawai kecamatan se-Minahasa, serta perwakilan pers Biro Minahasa.