Tomohon, (AntaraSulut) - DPRD Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua bertukar pengalaman dengan Pemerintah Kota Tomohon, Sulawesi Utara tentang budi daya komoditas cengkih, Kamis.

"Kunjungan kami ke Kota Tomohon untuk melihat dan mengetahui dari dekat program pembangunan bidang tertentu yang kemudian dapat kami adopsi untuk pembangunan di Kabupaten Yalimo," kata Ketua DPRD Yalimo Nahor Yare di Tomohon.

Dia mengatakan, pemerintah daerah akan mengembangkan komoditas cengkih karena ditunjang dengan kondisi geografi yang ada.

"Kami tertarik mengembangkan komoditas ini. Sulawesi Utara adalah daerah yang sangat tepat untuk melakukan kunjungan kerja dan bertukar pikiran mengenai program kerja pembangunan di bidang perekonomian," ujarnya.

Wakil Wali Kota Tomohon Syerly A Sompotan mengatakan, cengkih adalah tanaman asli Indonesia, di mana Sulut adalah salah satu daerah penghasil.

"Petani di Kota Tomohon umumnya mengusahakan dalam skala perkebunan rakyat atau perkebunan kecil dengan menggunakan teknologi budi daya yang masih konvensional atau tradisional," ujarnya.

Meski begitu, kata dia, budi daya komoditas cengkih ikut mendorong peningkatan kesejahteraan petani.

"Menindaklanjuti pertemuan yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, saat ini telah memasuki tahap penjajakan nota kesepahaman," ujarnya.

Politisi Partai Golkar itu berharap, gambaran mengenai pengelolaan tanaman cengkih di Kota Tomohon yang telah dipaparkan pada pertemuan sebelumnya dapat ditindaklanjuti dengan kerja sama.

Pemerintah kota memberikan apresiasi kepada DPRD Yalimo yang menjadikan Kota Tomohon sebagai mitra berdiskusi dan berbagi pengalaman pengembangan komoditas cengkih, katanya.

"Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan pembudidayaan tanaman cengkih yang ada di Kabupaten Yalimo. Kami juga berharap agar proses kerja sama ini cepat terlaksana sehingga terjalin komunikasi intensif antardinas terkait," ujarnya.***3***



(T.K011/B/G004/G004) 31-08-2017 21:08:15

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024