Manado, 23/8 (Antara) - Perum Bulog Divre Sulawesi Utara memprioritaskan stok beras di wilayah perbatasan Sulut karena kondisi alam yang tidak menentu memasuki semester kedua tahun 2017 ini.

"Memasuki akhir tahun, kondisi alam di wilayah perbatasan Sulut, sangat tidak menentu, sampai sulit untuk melaut," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulut Taufan Akib di Manado, Rabu.

Taufan mengatakan saat ini stok beras di wilayah kepulauan Sulut hingga ketahanan enam bulan ke depan.

"Kami terus mengisi gudang Bulog di Lirung, Beo, Tona, Siau dan Melonguane," katanya.

Semua gudang Bulog di tiga kabupaten tersebut, yakni Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud telah terisi dengan ketahanan sampai bulan Februari 2018.

Dia menjelaskan, selain daerah ini merupakan perbatasan, juga termasuk wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) sehingga harus mendapat perhatian lebih khusus.

Tapi, katanya, tidak mengabaikan kabupaten kota lainnya di Sulut dan Gorontalo.

Stok beras tersebut, akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan beras masyarakat sejahtera (rastra), cadangan beras pemerintah (CBP) serta keadaan darurat lainnya.

Secara keseluruhan, stok beras Bulog di Sulut sebanyak 22 ribu ton, dan tersebar di semua gudang yang ada.***3***

(T.KR-NCY/B/S027/S027) 23-08-2017 10:15:33

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024