Manado, 9/8 (Antara) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan perekonomian di Provinsi Sulawesi Utara akan meningkat pada triwulan ketiga dan keempat 2017.

"Perkembangan harga komoditas yang diperkirakan masih tetap tinggi," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo di Manado, Rabu.

Menurut dia, membaiknya perekonomian dunia dan terus membaiknya pasokan bahan baku untuk industri akan berdampak positif pada kinerja ekspor Sulut sehingga akan meningkatkan ekonomi daerah.

Ia memperkirakan konsumsi rumah tangga ke depan juga akan terus membaik.

Sementara itu, sesuai pola "seasonal"-nya, konsumsi pemerintah mengalami peningkatan memasuki Semester II 2017.

Selain itu, upaya pemerintah untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif juga menjadi faktor penting dalam mendorong investasi.

Bank Indonesia akan terus berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sulut, baik melalui "strategic advisory", pengendalian inflasi, pengedaran uang, pengembangan UMKM dan wirausaha, mendorong gerakan nontunai, pengembangan SDM Sulut, serta memonitor berbagai perkembangan, baik domestik maupun eksternal, sekaligus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah.

Fokus dari upaya tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut, baik melalui peningkatan produktivitas maupun pencarian dan pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi baru, mengingat pertumbuhan ekonomi Sulut saat ini diperkirakan masih di bawah kapasitas potensialnya.

"Ekonomi Sulut berpotensi tumbuh lebih tinggi. Namun, untuk merealisasikannya perlu ditunjang dengan upaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan berdasarkan prioritas yang memberikan dampak ekonomi tinggi," jelasnya.

Pertumbuhan ekonomi Sulut pada Triwulan II 2017 tercatat sebesar 5,80 persen (yoy), atau melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,43 persen (yoy).

***3***

(T.KR-NCY/C/D007/D007) 09-08-2017 08:58:30

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024